Bos Timah Targetkan Produksi 2026 Bisa Tembus 30.000 Ton

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 22/09/2025 18:45 WIB
Foto: Direktur PT Timah Tbk (TINS), Restu Widiyantoro saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (Tangkapan Layar Youtube TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS) Restu Widiyantoro optimistis produksi timah perusahaan pada tahun 2026 bisa menyentuh angka 30.000 ton. Hal itu ditopang oleh produksi perusahaan yang meningkat pada empat bulan terakhir.

Angka tersebut dipatok lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan untuk tahun ini sebesar 21.500 ton. Artinya, proyeksi produksi timah perusahaan pada tahun depan ditargetkan lebih tinggi mencapai 8.500 ton. Bukan tanpa dasar, hal itu menimbang, pihaknya bisa menambah produksi timah hingga 6.500 ton per bulan di tahun 2026.

Dengan optimisme tersebut, pihaknya menargetkan produksi timah tahun 2026 mencapai angka 30.000 ton.


"Untuk kami laporkan bahwa target sejak yang 21.500 (ton) itu target tahun 2025, itu 21.500. Dan kami sangat yakin dengan posisi pencapaian empat bulan terakhir, kami bisa mencapai 30.000 ton target untuk tahun ke depan. Jadi sampai dengan Desember 2026 untuk mencapai 30.000 ton," ujar Restu dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Capaian produksi perusahaan tercatat terus meningkat selama Mei-Agustus 2025. Perusahaan mencatat, produksi timah tersebut bisa meningkat setelah Satuan Tugas (Satgas) sektor khusus timah.

Detailnya, pada bulan Mei 2025 produksi timah perusahaan mencapai 1.228 ton, pada Juni 2025 produksi timah perusahaan mencapai 1.409 ton, pada Juli 2025 produksi timah perusahaan mencapai 1.713 ton, dan pada Agustus 2025 produksi timah perusahaan mencapai 1.877 ton.

Foto: Timah balok siap jual. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Timah balok siap jual. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Padahal, perusahaan sendiri menargetkan produksi timah secara bulanan mencapai 1.800 ton di tahun 2025.

Dengan adanya kerja sama dengan Satgas Nanggala yang dibentuk oleh internal perusahaan dan Satgas Halilintar bersama aparat penegak hukum (APH) melalui TNI, pihaknya optimis produksi bisa meningkat hingga 6.500 per bulan di tahun 2026.

"Apabila statistiknya bisa naik terus, kami memperkirakan bisa mencapai figur yang warna merah. Jadi target 1.800 ton Sn per bulan bisa tercapai. Jadi dari mulai Agustus, September, Oktober, November, Desember, empat bulan ini," tambahnya.

Peningkatan produksi timah perusahaan melalui kerja sama dengan satgas tersebut dinilai bisa memberantas praktik pertambangan ilegal yang beroperasi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Timah. Secara tidak langsung, produksi timah perusahaan bisa meningkat.

"Jadi kebetulan kami sudah menyiapkan tim untuk mengurangi aktivitas yang ilegal. Kalau mau dibina, diorganisir secara legal, dia bisa melakukan kegiatan dengan baik. Tetapi kalau tidak mau, akan pelan-pelan kami geser dari bisnis pertimahan, khususnya di wilayah Bangka Belitung," tandasnya.


(wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Banjir Impor Panel Surya China, Industri Dorong Kolaborasi