Video

Video: Tambah Pemasukan RAPBN 2026, DPR Sebut PNBP-Cukai Minuman Manis

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Senin, 22/09/2025 16:42 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Defisit APBN Melebar ke 2,68% dan Belanja negara naik Rp56,2 Triliun menjadi Rp 3.842,7 Triliun dari sebelumnya Rp 3.786,5 Triliun setelah Pemerintah dan DPR RI sepakat mengubah Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 pada 18 September 2025.

Wakil Ketua Banggar DPR RI, Wihadi Wiyanto menyebutkan dalam Raker Banggar DPR RI dan Kementerian Keuangan RI terkait Penyampaian dan Pengesahan Laporan Panja dan Pengambilan Keputusan Tingkat I RUU APBN TA 2026 mencatat adanya pelebaran defisit namun tetap sesuai UU APBN yakni tidak lebih dari 3% sehingga dipastikan aman.

Wihadi menyebutkan penambahan belanja negara ditujukan untuk menambah transfer Dana Transfer ke Daerah (TKD) baik melalui DHU (Dana Alokasi Umum) maupun DBH (Dana Bagi Hasil). Banggar DPR RI juga menekankan kepada pemerintah untuk mendorong penerimaan negara melalui ruang bea dan cukai, bea keluar di 2 sektor hingga pajak minuman berpemanis dan PNBP.

Seperti apa pandangan DPR terhadap perubahan RAPBN 2026? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Wakil Ketua Banggar DPR RI, Wihadi Wiyanto dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 22/09/2025)