Internasional

Siap Potong Lalu Lintas Singapura, China Buat Proyek Raksasa Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 September 2025 20:00
A tourist charter vessel "Ocean  Adventurer", cruises between icebergs on August 16, 2023,  in Scoresby Fjord. The French National Centre for Scientific Research is undertaking an expedition to explore Greenland's isolated fjords, the planet's largest fjord system, which remains vastly understudied. The expedition, arranged by the volunteer-run French initiative Greenlandia, is dedicated to understanding the climate change's effects on Scoresby Fjord and its inhabitants. (Photo by Olivier MORIN / AFP)
Foto: AFP/OLIVIER MORIN

Jakarta, CNBC Indonesia - China sedang bersiap meluncurkan rute pelayaran baru di sepanjang pantai utara Rusia, melalui Arktik menuju Eropa. Hal ini dilaporkan oleh Politico pada Kamis (18/9/2025).

Menurut laporan Politico, Kamis (18/9/2025), Rute Laut Utara (NSR), yang membentang ribuan mil melintasi perairan Arktik Rusia di sepanjang pantai utaranya, menjadi lebih mudah diakses karena mencairnya es laut dan telah dipuji di Moskow sebagai peluang untuk proyek-proyek internasional baru.

Pada 20 September, China akan mengirimkan kapal kontainer Jembatan Istanbul dalam perjalanan 18 hari dengan pengawalan kapal pemecah es dari pelabuhan Ningbo-Zhoushan ke Felixstowe di Inggris. Rute baru ini jauh lebih cepat daripada pelayaran tradisional, yang memakan waktu sekitar 40 hari melalui Terusan Suez, 50 hari melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika, dan sekitar 25 hari melalui jalur kereta api Eurasia.

"Arktik adalah wilayah pertama di mana perubahan iklim mengubah peta geopolitik," ujar Malte Humpert dari Arctic Institute kepada Politico, seraya menambahkan bahwa wilayah tersebut "mengubah dinamika geopolitik karena sumber daya dan akses ke jalur pelayaran."

"Meskipun sebagian besar perdagangan masih mengalir melalui Terusan Suez, Mediterania, dan Singapura, Arktik dapat segera menjadi alternatif karena pelayarannya sekitar 40% lebih pendek dan menghadapi ketidakpastian geopolitik yang jauh lebih sedikit."

Komentarnya muncul ketika koridor tradisional seperti Terusan Suez menghadapi maraknya pembajakan di dekat Tanduk Afrika dan ancaman rudal serta pesawat tak berawak di Laut Merah, yang mendorong beberapa kapal induk untuk memutar arah melewati Afrika.

Rusia telah berulang kali menyerukan kerja sama internasional untuk mengembangkan Arktik. Awal tahun ini, Presiden Vladimir Putin menguraikan tujuan untuk kawasan tersebut, termasuk menjadikan Rute Laut Utara sebagai bagian sentral dari Koridor Transportasi Trans-Arktik dan meningkatkan volume kargo menjadi 70-100 juta ton pada akhir dekade ini.

Ia juga mengumumkan rencana untuk memastikan navigasi sepanjang tahun yang didukung oleh armada pemecah es nuklir eksklusif Rusia, serta memperluas pelabuhan yang ada seperti Murmansk dan membangun pelabuhan baru di sepanjang rute tersebut.

Putin lebih lanjut menyoroti peluang besar untuk ekstraksi minyak, gas, logam, dan tanah jarang di Arktik, menyerukan usaha patungan dengan mitra asing seperti China, India, UEA, dan lainnya. Ia juga berjanji untuk memperluas pembangunan kota-kota Arktik dan mempromosikan pariwisata di seluruh kawasan.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantan Bos BI: RI Harus Tiru Singapura, Jangan Terlalu Dekat AS-China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular