Putin Sayang Kim Jong Un, Rusia Beri Teknologi Nuklir Kapal ke Korut
Jakarta, CNBC Indonesia - Informasi intelijen yang diperoleh Korea Selatan menunjukkan bahwa tetangganya, Korea Utara, telah menerima reaktor nuklir dari Rusia untuk pengembangan armada kapal selamnya. Ini terjadi saat Pyongyang terus menggenjot kerja samanya dengan Moskow, yang disanksi akibat serangannya ke Ukraina
Mengutip beberapa pejabat pemerintah Korea Selatan, Korea JoongAng Daily melaporkan pada hari Rabu bahwa Rusia diyakini telah memasok "dua hingga tiga modul kapal selam nuklir" ke Korea Utara pada paruh pertama tahun ini, termasuk sebuah reaktor.
"Modul lainnya termasuk turbin dan sistem pendingin, yang juga merupakan komponen inti dari unit propulsi nuklir kapal selam. Modul-modul ini tidak diproduksi baru, melainkan diambil dari kapal selam bertenaga nuklir Rusia yang telah dinonaktifkan," demikian menurut laporan tersebut yang juga dikutip Newsweek, Kamis (18/9/2025).
Salah satu pejabat Korea Selatan mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Rusia awalnya enggan memberikan teknologi kapal selam bertenaga nuklir dan jet tempur canggih kepada Korea Utara, yang telah memintanya sejak tahun lalu, tetapi akhirnya setuju.
Seoul telah membagikan informasi intelijen tersebut-yang sedang diverifikasi kredibilitasnya-dengan sekutu, termasuk Washington. Menanggapi hal tersebut, Badan Intelijen Pertahanan Korea Selatan mengatakan sedang memantau perkembangan terkait secara ketat.
Pada bulan Maret, media pemerintah Korea Utara mengungkapkan bahwa sebuah "kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir" sedang dibangun dan dikunjungi oleh pemimpin Kim Jong Un, yang menyebut pengembangan kekuatan bersenjata nuklir sebagai bagian penting dari pertahanan nasional.
Rusia dan Korea Utara menjalin kemitraan strategis tahun lalu, yang mewajibkan kedua belah pihak untuk saling membantu dalam bidang militer. Pyongyang telah menyediakan pasukan dan amunisi untuk mendukung perang Kremlin di Ukraina dengan imbalan peralatan militer Moskow.
Selain pengembangan nuklir dan rudalnya, Korea Utara telah memperkuat kekuatan angkatan lautnya dengan membangun kapal selam berpeluru kendali bertenaga nuklir dan dua kapal perusak berbobot 5.000 ton untuk melawan AS dan Korea Selatan, yang memiliki angkatan laut yang unggul.
Tidak seperti kapal selam diesel-listrik, kapal selam bertenaga nuklir menawarkan daya tahan, kecepatan, dan jangkauan yang hampir tak terbatas, dengan persediaan makanan sebagai satu-satunya batasan operasionalnya. AS dan Rusia termasuk di antara sedikit negara yang mengoperasikan kapal selam jenis ini.
(tps/luc)