Internasional

Macron Siap Buktikan di Pengadilan AS kalau Istrinya Wanita Tulen

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 18/09/2025 17:00 WIB
Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di pangkalan udara militer Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (27/5/2025). (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, berencana untuk mengajukan bukti foto dan ilmiah ke pengadilan AS untuk membuktikan bahwa Nyonya Macron adalah seorang perempuan. Hal ini akan dilakukan menyusul gugatan Macron terhadap influencer sayap kanan Candace Owens yang menyebut istrinya seorang laki-laki.

Mengutip BBC, Kamis (18/9/2025), pengacara Macron dalam kasus ini, Tom Clare, mengatakan bahwa Nyonya Macron menganggap klaim tersebut "sangat meresahkan" dan merupakan "pengalih perhatian" bagi presiden Prancis.


"Saya tidak ingin mengatakan bahwa hal itu entah bagaimana telah membuatnya kehilangan kendali. Namun, seperti halnya siapapun yang menyeimbangkan karier dan kehidupan keluarga, ketika keluarga Anda diserang, itu akan membebani Anda. Dan dia tidak kebal terhadap hal itu karena dia adalah presiden suatu negara," katanya.

Clare mengatakan akan ada kesaksian ahli yang akan keluar dan bersifat ilmiah" dan meskipun ia belum akan mengungkapkan sifat pastinya pada tahap ini. Ia juga mengatakan pasangan tersebut siap untuk membuktikan sepenuhnya "baik secara umum maupun spesifik" bahwa tuduhan tersebut salah.

"Sangat menyedihkan membayangkan Anda harus pergi dan mengorbankan diri sendiri, untuk mengajukan bukti semacam ini," ujarnya.

"Ini adalah proses yang harus ia jalani secara terbuka. Namun, ia bersedia melakukannya. Ia bertekad kuat untuk melakukan apa pun demi meluruskan keadaan."

Ketika ditanya apakah keluarga Macron akan memberikan foto-foto Brigitte yang sedang hamil dan membesarkan anak-anaknya, Clare mengatakan foto-foto itu memang ada dan akan diajukan di pengadilan yang memiliki aturan dan standar.

"Jika ketidaknyamanan dan rasa tidak nyaman yang ia rasakan karena harus membuka diri dengan cara seperti itu adalah yang dibutuhkan untuk meluruskan keadaan dan menghentikan ini, ia 100% siap menanggung beban itu," tuturnya lagi.

Owens, mantan komentator untuk media konservatif AS, Daily Wire, yang memiliki jutaan pengikut di media sosial, telah berulang kali menyuarakan pandangannya bahwa Brigitte Macron adalah seorang pria. Pada Maret 2024, ia mengklaim akan mempertaruhkan "seluruh reputasi profesionalnya" atas tuduhan tersebut.

Tuduhan tersebut bermula di ruang daring pinggiran beberapa tahun sebelumnya, terutama melalui video YouTube tahun 2021 oleh blogger Prancis Amandine Roy dan Natacha. Rey.

Keluarga Macron awalnya memenangkan kasus pencemaran nama baik di Prancis melawan Roy dan Rey pada tahun 2024, tetapi putusan tersebut dibatalkan dalam banding pada tahun 2025 atas dasar kebebasan berekspresi, bukan atas dasar kebenaran. Keluarga Macron mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Pada bulan Juli, keluarga Macron mengajukan gugatan terhadap Owens di AS. Gugatan tersebut menuduh bahwa Owens "mengabaikan semua bukti kredibel yang membantah klaimnya dan mendukung penggunaan platform oleh para ahli teori konspirasi dan pencemar nama baik yang telah terbukti".

Pada bulan Agustus, Emmanuel Macron menjelaskan kepada majalah Prancis, Paris Match, mengapa mereka memilih untuk menempuh jalur hukum.

"Ini tentang membela kehormatan saya! Karena ini omong kosong. Ini adalah seseorang yang tahu betul bahwa ia memiliki informasi palsu dan melakukannya dengan tujuan merugikan, demi sebuah ideologi, dan memiliki koneksi yang mapan dengan para pemimpin sayap kanan," tegasnya.


(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: RAPBN 2026 Rp3.842 T, Transfer ke Daerah Naik & Defisit Melebar