PGE Optimis Bisa Kembangkan Ekosistem Green Hydrogen di RI

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
18 September 2025 12:24
Dirut Pertamina Geothermal (PGE) Julfi Hadi. (CNBC Indonesia TV)
Foto: Dirut Pertamina Geothermal (PGE) Julfi Hadi. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE akan terus mendorong ekosistem green hydrogen dengan menyediakan kapasitas panas bumi sebesar 300 megawatt (MW).

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi mengatakan, pihaknya menargetkan dalam 5 tahun mendatang ekosistem green hydrogen di Indonesia bakal segera tersedia dan akan terus meningkat. Sehingga diperlukan terobosan baru guna mempercepat pengembangan ekosistem energi tersebut.

"Jadi green hydrogen, green ammonia yang bisa dibuat dari hydrogen ke ammonia dan data center menjadi pilar strategis kami, bukan ke power saja sekarang. Jadi sekarang kita sudah mulai konsentrasi ke sana, kita mempersiapkan 300 MW di Lahendong, di Bengkulu dan Lampung, dan mungkin di Aceh, di mana daerah-daerah itu ada demand," ujar Julfi dalam Squawk Box Energy Corner, Kamis (18/9/2025).

PGE optimis dapat merealisasikan pengembangan ekosistem green hydrogen dalam beberapa tahun mendatang, mengingat PGE memiliki rantai pasok panas bumi yang lengkap, mulai dari upstream, midstream, hingga downstream.

Sebagaimana diketahui, fasilitas produksi panas bumi PGE pun sangat memungkinkan dimanfaatkan untuk pengembangan. Di samping itu, PGE juga bisa memanfaatkan sinergi dengan anak usaha PT Pertamina (Persero) lainnya terkait keperluan distribusi green hydrogen maupun pencarian off-taker produk tersebut.

"Mengacu peta jalan green hydrogen. Itu akan naik domestically. Kalau bukan Pertamina, bukan PGE yang mempercepat ini (green hydrogen), siapa lagi," kata Julfi.

Rencana pengembangan ekosistem green hydrogen juga menjadi bukti bahwa panas bumi yang dihasilkan oleh PGE tidak hanya ditujukan untuk sumber energi listrik saja, melainkan juga untuk potensi di luar ketenagalistrikan (off grid).

Sebagai contoh, panas bumi dapat diolah menjadi produk green hydrogen yang kemudian diolah kembali menjadi green ammonia. Produk ini dapat dioptimalkan untuk dijual ke pasar ekspor.

Tak hanya itu, PGE juga mendapati permintaan yang tinggi untuk optimalisasi panas bumi di sektor pusat data (data center). Dalam hal ini, PGE dapat berkontribusi menciptakan green data center dengan memanfaatkan sumber energi hijau.

"Untuk green hydrogen ini dan green ammonia, banyak sekali demand di Indonesia yang strategis, apalagi kita bekerja dengan pemerintah. Mudah-mudahan pemerintah bisa lihat di sini," tandas dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PGE Optimistis Kinerja di 2025 Bakal Lebih Kinclong, Ini Pemicunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular