Tim ESDM-Freeport Buka 2 Lubang Baru, Selamatkan 7 Korban Longsoran

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 15/09/2025 09:35 WIB
Foto: Kondisi terkini penyelamatan 7 pekerja yang terjebak longsoran lumpur basah di Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia. (Dok. Freeport)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) membuat dua terowongan baru untuk memudahkan proses evakuasi 7 pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah Grasberg Blok Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan tim yang terjun ke lapangan sudah membuat dua terowongan di titik awal lokasi pekerja tersebut terjebak. Namun hasilnya tidak ditemukan ke tujuh pekerja yang terjebak tersebut.

"Jadi dua terowongan baru itu sudah sampai di titik lokasi awal dan ini tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi yang bersangkutan karena terowongan yang ada di dalam itu kan berliku-liku dan juga cukup dalam," jelas Yuliot saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (15/9/2025).


Awalnya, pemerintah telah menargetkan minimal selama 30 jam pasca kejadian longsor, pekerja yang terjebak sudah bisa dievakuasi. Namun saat ini, pekerja yang terjebak belum bisa ditemukan.

"Untuk tim dari Kementerian ESDM saat ini juga ada di lapangan bersama dengan Freeport bagaimana untuk mencari karyawan freeport yang terjebak tadi. Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat itu bisa teratasi," tambahnya.

Perkembangan terakhir, alat komunikasi yang digunakan oleh para pekerja yakni Handy Talk (HT) masih berfungsi, namun, dicurigai HT tersebut kehabisan baterai dan sudah tidak memberikan sinyal apapun.

"Tetapi yang bersangkutan tidak ada di lokasi yang bersangkutan. Jadi komunikasi ini (HT) mungkin habis baterai atau apa ini sudah putus komunikasi. Tapi ini tim di lapangan itu berusaha untuk melihat arahnya ke terowongan mana," tandasnya.

Di lain sisi, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan pihaknya terus memberikan dukungan penuh, support terhadap upaya penyelamatan ketujuh karyawan yang terjebak dalam insiden tersebut.

"Fokus kami adalah untuk penyelamatan dan keselamatan tujuh karyawan tersebut dan juga seluruh karyawan yang ada di area kerja kami ini. Kami upayakan yang paling terbaik, seluruh daya upaya, energi, dan sumber daya kami," kata Tony dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (12/9/2025).

Pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai pihak lainnya seperti inspektur tambang dari Kementerian ESDM, dari MIND ID, hingga Freeport McMoran.

Bukan tanpa tantangan, Tony menyebutkan material yang turun diperhitungkan jumlahnya jauh lebih banyak dari yang diperkirakan oleh pihaknya. Dengan begitu, perlu penanganan ekstra dan waktu yang lebih lama, untuk proses evakuasinya.

"Dan kami memohon doa dan dukungan dari seluruh lapisan, seluruh masyarakat agar supaya upaya penyelamatan kami ini dapat berhasil," imbuhnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Buka Suara Soal Tambang Freeport Berhenti Sementara