Trump Mendadak Kirim Surat Untuk Semua Negara NATO, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 September 2025 16:15
Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)
Foto: Presiden AS Donald Trump berbicara saat menghadiri Fasilitas Operasi Kepolisian Taman AS Anacostia untuk bertemu dengan polisi dan militer, setelah mengerahkan pasukan Garda Nasional di ibu kota negara, di Washington, D.C., AS, 21 Agustus 2025. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika (AS) Serikat Donald Trump mendesak seluruh negara anggota NATO untuk segera menghentikan pembelian minyak dari Rusia. Hal ini terlihat dari surat terbuka yang dikirim ke NATO.

Surat tersebut dikirim melalui unggahan di platform Truth Social yang ditujukan kepada semua negara NATO. Dalam surat tersebut, ada ancaman Trump yang akan menahan sanksi AS jika aliansi Barat tidak kompak menjatuhkan embargo energi terhadap Moskow.

"Saya siap memberikan sanksi berat kepada Rusia ketika semua negara NATO telah sepakat untuk melakukan hal yang sama, dan ketika semua negara NATO BERHENTI MEMBELI MINYAK DARI RUSIA," tulis Trump, Sabtu (13/9/2025), dalam unggahan yang ia sebut sebagai surat kepada NATO dan dunia.

Trump menilai komitmen NATO untuk memenangkan perang Ukraina masih lemah, terlebih karena sejumlah anggota aliansi tetap membeli energi dari Rusia.

"Ini sangat melemahkan posisi negosiasi dan daya tawar Anda terhadap Rusia," kata Trump.

Ia juga mengusulkan agar NATO menjatuhkan tarif 50-100% kepada China, yang dianggap menopang ekonomi Rusia di tengah isolasi global.

"Jika NATO melakukan apa yang saya katakan, perang akan segera berakhir. Jika tidak, Anda hanya membuang-buang waktu saya," tulisnya.

Menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA), Turki menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga di dunia setelah China dan India. Negara anggota NATO lain yang masih mengimpor minyak Rusia termasuk Hongaria dan Slovakia.

Pengamat hubungan internasional dari Atlantic Council, Daniel Fried, menilai sikap Trump menunjukkan pola lama tekanan terhadap sekutu.

"Trump kembali menempatkan NATO di bawah ultimatum. Namun, menghentikan minyak Rusia sepenuhnya akan sulit karena beberapa anggota masih sangat bergantung pada pasokan tersebut," ujar Fried.

Unggahan Trump muncul di tengah meningkatnya eskalasi militer Rusia di Eropa Timur. Pekan lalu, pasukan Polandia dan NATO menembak jatuh drone Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia, dalam serangan terbesar Moskow terhadap Ukraina sejak 2022.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menyoal Perang Tarif Trump, Bahlil: Jangan Seolah-Olah Dunia Berakhir!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular