Internasional

Tantangan Baru Pemerintah Buruh, Ekonomi Inggris Stagnan di Juli

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 12/09/2025 16:37 WIB
Foto: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tiba di Istana Kepresidenan Bellevue saat diterima oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Selasa, 28 Agustus 2024 di Berlin, Jerman. (AP/Christoph Soeder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perekonomian Inggris stagnan di bulan Juli. Hal ini terlihat di data resmi Jumat (12/9/2025).

Angka tersebut memberikan pukulan baru bagi pemerintahan Partai Buruh Perdana Menteri (PM) Keir Starmer. Menurut Kantor Statistik Nasional, produk domestik bruto (PDB) stagnan di bulan tersebut setelah output sebesar 0,4% di bulan Juni.


Pemerintah Starmer telah mengalami dua kali pergantian pejabat penting dalam seminggu terakhir. Pertama adalah Angela Rayner yang mundur dari posisi Wakil PM karena skandal kurang membayar pajak properti.

Kedua, terjadi Kamis lalu, saat Starmer memecat Peter Mandelson, duta besarnya di Amerika Serikat (AS). Ini menyusul pengungkapan baru tentang persahabatan diplomat tersebut dengan pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.

Sebenarnya PDB bulan Juli masih sejalan dengan ekspektasi pasar. Namun pemerintah mengakui kesulitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, menjelang pengumuman anggaran tahunannya di akhir November.

"Kami tahu masih banyak yang harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan, karena, meskipun ekonomi kami tidak rusak, rasanya masih macet," kata seorang juru bicara Kementerian Keuangan dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa penurunan produksi sebesar 1,3% mengimbangi ekspansi di sektor jasa dan konstruksi.

"Stagnasi PDB riil pada bulan Juli menunjukkan bahwa ekonomi masih berjuang untuk mendapatkan momentum yang layak dalam menghadapi hambatan dari kenaikan pajak sebelumnya dan kemungkinan kenaikan pajak lebih lanjut dalam anggaran," kata Kepala Ekonom Inggris Capital Economics, Paul Dales.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Inggris, Harga Rumah Tumbuh Lebih Lambat