Dirut Pertamina Ungkap Alasan Penggabungan 3 Anak Usaha

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 11/09/2025 16:02 WIB
Foto: Direktur Utama PT. Pertamina, Simon Alysius Mantiri saat mengikuti rapat dengar pendaapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR PARLEMEN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri menjabarkan alasan rencana penggabungan operasional tiga anak usahanya, yakni PT Pertamina Patra Niaga, PT Pertamina International Shipping dan juga PT Kilang Pertamina Internasional.

Simon menjabarkan, pada dasarnya saat ini salah satu penyebab penurunan laba masing-masing anak usaha adalah kondisi global. Di mana permintaan menurun namun produksi kilang meningkat disertai banyaknya pembangunan kilang baru. Dengan demikian, kata Simon, kondisi tersebut akan membuat margin kilang menjadi sedikit yang akan berpengaruh pada bottom line perusahaan.

"Dengan demikian, supaya lebih efektif memang ada beberapa kajian di kita untuk menggabungkan antara Kilang, Pertamina International Shipping dan Pertamina Patra Niaga," tegas Simon usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Kamis (11/9/2025).


Sayangnya Simon belum bisa menjabarkan lebih detil perihal penggabungan tiga anak usaha Pertamina ini. Namun ada kemungkinan akan ada perusahaan baru yang menggabungkan ketiga perusahaan tersebut. "Iya (perusahaan baru), mungkin bisa aja," tegas Simon.

Sebelumnya, Simon menyebutkan bahwa penggabungan anak-anak usaha ini akan menjadi prioritas utama perusahaan. "Ditargetkan (penggabungan) akan selesai pada akhir tahun 2025 ini," terang Simon Aloysius Mantiri dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Kamis (11/9/2025).

Tak cuma itu, Pertamina jua akan melakukan optimalisasi proses bisnis di seluruh lini supaya setiap aktivitas dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

"Dan yang tak kalah penting, semua langkah tersebut dilakukan untuk menjaga reputasi perusahaan dan memperkuat kepercayaan stakeholder melalui advokasi kebijakan yang kuat serta komunikasi yang efektif," ungkap Simon.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BBM Langka di SPBU Shell-BP, Bahlil Sarankan Beli di Pertamina