Langkah KKP Pacu Peningkatan Ekonomi Biru di Indonesia, Ini Targetnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memiliki target konservasi laut seluas 30% dari wilayah perairan pada 2045. Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan upaya-upaya untuk meraih target tersebut.
Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut (PRL) KKP Kartika Listriana mengatakan, Indonesia telah berkomitmen dalam pencapaian target konservasi tersebut sebagai warga global.
"Indonesia sudah komitmen sebagai satu bangsa global untuk bisa mencapai kawasan konservasi laut ini kita penuhi di tahun 2045 seluas 30%," ucapnya saat membuka lokakarya PRL KKP pada Rabu (11/9/2025).
Program perluasan konservasi laut hingga 30% pada 2045 tersebut adalah salah satu dari lima pilar strategis dalam program prioritas ekonomi biru.
Strategi ekonomi biru merupakan upaya Indonesia dalam menciptakan keseimbangan antara keberlanjutan ekologi dan ekonomi, merevitalisasi kesehatan laut, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi laut yg berkelanjutan.
Ada lima pilar utama dalam program Ekonomi Biru diantaranya perluasan kawasan konservasi laut. Kemudian yang kedua penangkapan ikan terukur berbasis kuota, ketiga pengembangan budidaya laut yang berkelanjutan.
Keempat adalah pengawasan dan pengendalian pesisir dan kelompok kecil, serta yang kelima adalah pembersihan sampah plastik di laut.
Kartika mengatakan, program Ekonomi Biru dan komitmen penyelesaian perencanaan ruang laut telah disampaikan juga pada forum internasional.
"Di antaranya Our Ocean Conference tahun 2025 di Busan, Korea. Kemudian UN Ocean Conference UNOC 2025 di Nice, Perancis, yang menegaskan komitmen Indonesia untuk pemenuhan kawasan konservasi. Di antaranya untuk berkiprah juga di dalam penyelenggaraan karbon biru di kancah global atau internasional," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Penataan Ruang Laut KKP Amehr Hakim memaparkan, tahun 2025 ini KKP memfokuskan pengembangan di dua kawasan konservasi, yaitu Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur dan Gili Matra (Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air) di Nusa Tenggara Barat.
"Nah ini untuk tahun 2025 kita akan fokuskan di dua kawasan konservasi, di Laut Sawu dan Gili Matra. Ini yang akan kita pilotkan di tahun 2025 ini," ujar Amehr di Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Tetapkan 17 Kawasan Strategis Nasional Tertentu di Perairan Indonesia
Selain memacu perluasan konservasi laut demi ekonomi biru, KKP juga mengusulkan 17 lokasi indikatif kawasan strategis nasional tertentu (KSNT) yang memiliki potensi cadangan karbon biru.
"Saat ini telah diusulkan 17 lokasi indikatif. Rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu, padangan cadangan karbon biru, yang mana ini akan mempresentasikan kepentingan nasional untuk pengelolaan ekosistem karbon biru," kata Kartika Listriana.
KSNT sendiri merupakan kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara pengendalian lingkungan hidup, situs warisan dunia dan/atau, yang pengembangannya diprioritaskan bagi kepentingan nasional.
Dijelaskan oleh Direktur Perencanaan Ruang Perairan Abdi Tunggal Priyanto menjelaskan ada tiga aspek utama KSNT, yakni pengendalian lingkungan hidup, kedaulatan negara, dan situs warisan dunia.
Salah satu aspek KSNT mengenai kepentingan lingkungan hidup berhubungan dengan Cadangan Karbon Biru atau blue carbon. Yaitu, cadangan emisi karbon yang diserap, disimpan dan dilepaskan oleh ekosistem pesisir dan laut. Karbon biru mengacu pada kemampuan ekosistem pesisir seperti hutan bakau, rawa-rawa, dan lamun untuk menangkap dan menyimpan karbon di dalam tanah dan biomassa. Ekosistem karbon biru meliputi wilayah seperti hutan mangrove, padang lamun, estuaria/rawa air payau/rawa air asin, dan terumbu karang.
Adapun 17 KSNT tersebut adalah:
1. Kotabaru dan perairan di sekitarnya
2. Kepulauan Derawan
3. Bombana dan perairan di sekitarnya
4. Pesisir Selatan Pohuwato dan perairan di sekitarnya
5. Kwandang dan perairan di sekitarnya
6. Kepulauan Tanimbar
7. Kepulauan Aru
8. Kepulauan Guraici
9. Ungga
10. Pulau Menul dan perairan di sekitarnya
12. Bontang dan perairan sekitarnya
12. Pulau Sapudi dan Pulau Kangean
13. Tual dan perairan di sekitarnya
14. Kepulauan Batu dan perairan di sekitarnya
15. Pulau Subi dan perairan di sekitarnya
16. Toli-Toli dan perairan di sekitarnya
17. Pulau Supiori.
(dce)