SBN Ritel RI Laris Manis! Kemenkeu Raup Rp103 T Hingga Agustus

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 11/09/2025 13:50 WIB
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menerbitkan Rp 103 triliun surat berharga negara (SBN) ritel per akhir Agustus 2025. Nilai itu sudah setara 69,59 dari target penerbitan SBN Ritel sepanjang tahun ini sebesar Rp 148 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Suminto mengatakan dari tahun ke tahunnya minat investor ritel untuk memiliki SBN terus meningkat dari tahun ke tahunnya.


Dari 2020 hanya sebesar Rp 77 triliun, menjadi Rp 98 triliun pada 2021. Lalu, pada 2022 sudah menembus Rp 107 triliun, pada 2023 menjadi Rp 148 triliun, dan 2024 naik sedikit menjadi Rp 149 triliun realisasi penerbitan SBN ritelnya.

"Meningkatnya minat investor ritel sehingga ini merupakan bagian dari pendalaman pasar domestik," kata Suminto saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Total investor SBN ritel pada 2025 sebanyak 991.825, naik dari total investor pada 2024 yang sebesar 916.574. Jumlah investor SBN ritel itu naik pesat dari catatan per 2020 sebanyak 543.220.

Pada kesempatan itu, Suminto juga menjelaskan bahwa instrumen penerbitan SBN juga terus dilakukan inovasi, termasuk untuk SBN tematik. Setidaknya sudah ada delapan instrumen SBN yang dikeluarkan pemerintah.

Delapan instrumen itu ialah Green Sukuk (global), Green Sukuk (domestik), CWLS dan CWLS ritel, SDG Bond (global), SDG Bond (domestik), samurai blue bond, SUN Ritel SDG, dan teranyar Kangaroo Bond yang terbit pada 2025.

Total penerbitan untuk Green Sukuk (global) telah mencapai US$ 7,7 miliar sepanjang periode 2018-2025 per 31 Agustus 2025, Green Sukuk (domestik) Rp 84,72 triliun untuk periode 2019-2025, serta CWLS dan CWLS ritel Rp 1,17 triliun 2020-2025.

Adapun untuk SDG Bond (global) EUR 1,25 miliar 2021 dan 2024, SDG Bond (domestik) Rp 13,81 triliun, samurai blue bond JPY 49,40 miliar 2023-2025, SUN Ritel SDG Rp 3,04 triliun pada 2024, dan Kangaroo Bond AUD 800 juta pada 2025.

Di sisi lain, Suminto juga mengungkapkan portofolio dukungan pemerintah untuk proyek KPBU terus berkembang, serta terdiri dari 36 proyek yang telah ditandatangani dengan estimasi nilai investasi Rp 343 triliun.

"Hingga saat ini 36 proyek KPBU ditandatangani dengan nilai investasi Rp 343 triliun," papar Suminto.


(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: TKD Dipangkas, Tabalong Genjot Investasi Migas & Industri