Internasional

Prancis Panas! Demo Blokade Gedung Pemerintah, Teriak Blokir Semua

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 11/09/2025 10:05 WIB
Foto: REUTERS/Manon Cruz

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi besar melanda Prancis, Rabu (10/9/2025). Hal ini terjadi sehari setelah Sébastien Lecornu dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) yang baru.

Mengutip CNBC International, gerakan akar rumput "Mari Blokir Semuanya" telah mengajak para pemilih yang tidak puas untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka atas keadaan Prancis yang kacau dengan tindakan pembangkangan sipil. Mereka mendesak adanya blokade jaringan transportasi, gedung-gedung publik, dan layanan lainnya.

Menurut laporan France 24, kepolisian Paris mengatakan bahwa 75 orang telah ditangkap. Gambar-gambar kekacauan yang meletus di ibu kota telah bermunculan.


Demonstrasi besar ini terjadi sehari setelah Lecornu dilantik menjadi PM menggantikan FrancoisBayrou yang digulingkan oleh mosi tidak percaya awal pekan ini. Diketahui, Bayrou tumbang di Majelis Nasional pada Senin malam, akibat kegagalannya mendapatkan dukungan untuk usulan pemotongan anggaran dan kenaikan pajak dalam anggaran nasional 2026.

Lecornu, sekutu lama Macron dan menteri pertahanan, kini menjadi PM kelima Prancis dalam waktu kurang dari dua tahun. Serah terima kekuasaan resmi antara Bayrou dan Lecornu dijadwalkan berlangsung pada Rabu siang waktu setempat.

Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Manon Cruz)" title="Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Manon Cruz)" />Foto: REUTERS/Manon Cruz
Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Manon Cruz)


Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Benoit Tessier)" title="Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Benoit Tessier)" />Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Benoit Tessier)

Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Stephane Mahe)" title="Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Stephane Mahe)" />Foto: REUTERS/Stephane Mahe
Aksi unjuk rasa gerakan protes akar rumput di bundaran Pres d'Arenes, Montpellier, Prancis, Rabu (10/9/2025). (REUTERS/Stephane Mahe)

Reaksi Pasar

Lecornu mewarisi sesuatu yang seperti "racun". Ia telah memimpin pemerintahan minoritas yang rapuh dan rentan terhadap tantangan, tuntutan, dan pergolakan dari partai-partai sayap kiri maupun kanan.

Ia kini harus mengendalikan anggaran melalui parlemen Prancis yang terpecah belah. Prancis sendiri mengalami krisis utang yang melonjak.

"Tidak ada tanda-tanda tadi malam bahwa tugas ini akan menjadi lebih mudah, dengan kubu sayap kanan dan sayap kiri ekstrem terus menyerukan pemilu dadakan, sementara kubu Sosialis sayap kiri-tengah mengatakan bahwa Macron 'bertahan di jalur yang tidak akan diikuti oleh kaum sosialis mana pun'," kata analis strategi makro di Deutsche Bank.

Lecornu juga menghadapi perjuangan berat saat ia mencoba menyeimbangkan ekspektasi pasar keuangan dan publik yang saling bersaing. Pasalnya, Prancis terpecah jadi dua kubu, antara yang menuntut konsolidasi fiskal dari para pemimpin Prancis, serta yang menentang pemotongan anggaran dan reformasi fiskal.

Melakukan hal itu sangat penting, karena defisit anggaran Prancis saat ini mencapai 5,8% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 sementara tumpukan utangnya mencapai 113% dari PDB pada tahun 2024. Kedua tingkat tersebut jauh di atas aturan Uni Eropa yang mewajibkan defisit masing-masing anggota tidak boleh melebihi 3% dari PDB, sementara utang publik mereka tidak boleh melebihi 60% dari output ekonomi.

Pasar keuangan sedang waspada terhadap arah jangka panjang Prancis, meskipun investor menyambut baik pelantikan PM baru yang cepat, dengan indeks CAC 40 Prancis naik 0,6% pada perdagangan awal Rabu pagi. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Prancis bertenor 10 tahun turun 2 basis poin, menjadi 3,4728%.

Namun, investor akan menantikan hari Jumat, ketika lembaga pemeringkat Fitch diperkirakan akan menerbitkan tinjauannya terhadap peringkat kredit Prancis, yang saat ini berada di AA-.

"Tugas berat menanti perdana menteri baru, mengumpulkan dukungan untuk anggaran 2026, yang mencakup pemotongan anggaran yang signifikan dalam rancangannya saat ini," ujar Kristoffer Kjær Lomholt, direktur strategi valuta asing dan suku bunga di Danske Bank, pada hari Rabu.

"Proses yang akan datang mungkin akan memberikan tekanan langsung pada obligasi pemerintah Prancis karena pasar menunggu hasil negosiasi. Dengan Prancis yang akan ditinjau oleh Fitch pada hari Jumat, risiko penurunan peringkat menjadi A+ dari AA- mungkin telah berkurang karena Fitch kemungkinan masih menunggu proposal anggaran baru," ujarnya dalam email.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kalah Mosi di Parlemen, PM Prancis Francois Bayrou Lengser