
Prancis di Ambang Chaos, Macron Tunjuk Sosok Ini Jadi PM Baru

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron resmi menunjuk loyalisnya, Sebastien Lecornu, sebagai perdana menteri baru pada Selasa (9/9/2025). Keputusan ini menentang ekspektasi bahwa Macron akan merangkul kubu kiri demi meredakan ketegangan politik di parlemen.
Lecornu, 39 tahun, sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan dan dikenal sebagai salah satu pendukung awal Macron sejak 2017. Penunjukan ini menandakan tekad Macron untuk melanjutkan agenda reformasi probisnisnya, meski di tengah parlemen yang terpecah dan meningkatnya ketidakpuasan publik.
"Presiden Republik telah mempercayakan saya tugas membangun pemerintahan dengan arah yang jelas: mempertahankan kemerdekaan, mengabdi kepada rakyat Prancis, serta menjaga stabilitas politik," tulis Lecornu di X, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/9/2025).
Namun, langkah Macron menuai kritik keras dari oposisi kiri. Partai France Unbowed bahkan berjanji akan mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan baru. Meski begitu, peluangnya kecil setelah pemimpin sayap kanan National Rally (RN), Jordan Bardella, mengisyaratkan kesediaan bekerja sama terbatas.
"Kami akan menilai, tanpa ilusi, Perdana Menteri baru berdasarkan kebijakan anggaran yang dia ajukan," ujar Bardella melalui akun X.
Prioritas utama Lecornu adalah mencari konsensus terkait anggaran 2026. Tugas ini menjadi ujian berat setelah perdana menteri sebelumnya, François Bayrou, digulingkan parlemen karena mendorong pemotongan agresif untuk menekan defisit yang kini hampir dua kali lipat dari batas Uni Eropa.
Keputusan Macron menunjuk seorang loyalis juga berisiko dianggap abai terhadap keresahan publik. Sejumlah kelompok kiri menyerukan protes nasional bertajuk "Block Everything" pada Rabu untuk menolak pengangkatan Lecornu.
Dengan situasi politik yang kian rapuh, posisi Macron disebut makin tertekan. Jika gagal membangun kompromi lintas partai, pemerintahan minoritasnya bisa terancam goyah di tengah utang membengkak dan kepercayaan publik yang terus terkikis.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mendag Prancis Kunjungi RI, Bahas Jet Tempur Rafale?
