Tok! Target Penjualan Sepeda Motor RI Tetap Dipatok 6,4 Juta Unit
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar otomotif roda dua di Indonesia mengalami koreksi tipis sepanjang tahun berjalan, namun Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tetap optimistis target penjualan sepeda motor nasional pada tahun ini akan tercapai.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan revisi terhadap target tahunan yang telah ditetapkan sejak akhir tahun lalu.
"Jadi kalau lihat kan tadi saya sampaikan bahwa AISI masih menetapkan target itu seperti yang ditetapkan akhir tahun lalu, yaitu 6,4 sampai 6,7 juta," ujarnya saat ditemui media di Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Kondisi pasar hingga Agustus 2025 dinilai masih sejalan dengan pencapaian tahun lalu, meskipun mengalami sedikit penurunan.
"Dan kami tidak merubah, karena kami melihat sampai year to date Agustus itu angkanya kurang lebih sama dengan tahun lalu, ya, terkoreksi 1,7%, dan kami yakin biasanya itu secara historis semester 2 itu lebih tinggi dari semester 1," lanjutnya.
Optimisme AISI juga didukung oleh sejumlah indikator positif, di antaranya stabilnya harga komoditas dan pertumbuhan pasar di luar Pulau Jawa.
"Terus yang kedua juga kita melihat harga komoditi yang cukup stabil dan terlihat pertumbuhan market di luar Pulau Jawa. Memang di Pulau Jawa agak sedikit turun, ya. Tapi kalau di luar Pulau Jawa itu (stabil)," ujarnya.
Johannes juga menyoroti harapannya terhadap peran belanja pemerintah dalam mendorong aktivitas ekonomi nasional pada paruh kedua tahun ini.
"Kemudian yang ketiga, saya lihat bahwa diperkirakan lebih baik di semester kedua. Dan harapan saya juga pemerintah akan melakukan spending yang lebih besar di semester 2, sehingga akan membuat ekonominya bergerak lebih positif. Dan itu akan berdampak bukan hanya ke motor, tapi kepada semua ekonomi," tuturnya.
Hingga Agustus 2025, penjualan sepeda motor di dalam negeri telah mencapai 4,3 juta unit.
"Target 6,4 juta unit minimal, ya. Kita sampai Agustus itu tadi di 4,3 juta. Kan jadi kalau 6,4 itu di minus 4,3, jadi 2,1 juta ya," sebut Johannes.
(fys/wur)