Internasional

Siaga I Perang Arab, Saudi Respons Israel Serang Doha Qatar

sef, CNBC Indonesia
10 September 2025 12:05
In this photo provided by the Saudi Royal Palace, Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman speaks during the Green Initiative Summit in Riyadh, Saudi Arabia, Monday, Oct. 25, 2021. (Bandar Aljaloud/Saudi Royal Palace via AP)
Foto: (AP/Bandar Aljaloud)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) mengutuk keras serangan Israel ke Doha Qatar yang menewaskan enam orang. Ia bahkan telah menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim Al Thani untuk menegaskan sikapnya.

Hal ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Saudi, dikutip dari Times of Israel, Rabu (10/9/2025). Sebelumnya Israel menyerang Qatar dengan klaim hendak menargetkan petinggi Hamas, Selasa.

"Putra mahkota menyampaikan dukungan penuh Arab Saudi untuk Negara Qatar, dan kecamannya atas serangan terang-terangan Israel terhadap Negara Qatar, yang merupakan tindakan kriminal dan pelanggaran berat terhadap hukum dan norma internasional," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri kerajaan.

"Arab Saudi mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendukung Qatar dan langkah-langkah yang diambilnya untuk melindungi keamanan dan kedaulatannya," tambahnya.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Qatar memperingatkan bahwa negaranya berhak menanggapi serangan mematikan Israel terhadap Hamas di Doha pada hari Selasa. Ia bahkan menyebutnya sebagai "momen penting" bagi kawasan.

"Qatar... berhak menanggapi serangan terang-terangan ini," ujar PM Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dalam konferensi pers, dikutip dari AFP.

"Kami yakin bahwa hari ini kita telah mencapai momen penting. Harus ada respons dari seluruh kawasan terhadap tindakan biadab semacam itu," tambahnya.

Serangan udara mematikan Israel menargetkan para pemimpin senior Hamas di Qatar, sekutu Amerika Serikat (AS), tempat berlangsungnya putaran perundingan damai Gaza. Hal ini memicu kecaman langka dari Presiden AS Donald Trump.

Gedung Putih mengatakan Trump tidak setuju dengan keputusan Israel untuk mengambil tindakan militer di wilayah sekutu AS tersebut dan telah memperingatkan Qatar sebelum serangan yang akan datang. Namun Qatar, yang menampung pangkalan militer AS yang besar, mengatakan pihaknya belum menerima peringatan dari Washington hingga serangan itu berlangsung.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia memerintahkan serangan tersebut sebagai tanggapan atas penembakan hari Senin di Yerusalem yang menewaskan enam orang. Serangan itu kemudian diklaim oleh Hamas.

"Kemarin, setelah serangan mematikan di Yerusalem dan Gaza, Perdana Menteri Netanyahu menginstruksikan semua badan keamanan untuk bersiap menghadapi kemungkinan menargetkan para pemimpin Hamas," demikian pernyataan bersama Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Sambangi Putra Mahkota MBS, Normalisasi Arab Saudi-Israel Jadi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular