Perdana! Menkeu Purbaya Rapat Sama Komisi XI Hari Ini

Arrijal Rachman , CNBC Indonesia
Rabu, 10/09/2025 10:39 WIB
Foto: Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat acara Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan di Aula Mezanin Gd Juanda 1, Kementerian Kuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diagendakan menghadiri rapat kerja perdana dengan Komisi XI DPR untuk membahas rencana kerja dan anggaran pada 2026, Rabu (10/9/2026) pagi ini.

Seusai menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka kemarin, Selasa (9/9/2025), Purbaya menegaskan, rapat kerja bersama Komisi XI perdananya sebagai menteri keuangan akan turut membahas keseluruhan APBN.

"Diskusi APBN," ucap Purbaya selepas ratas pembahasan program prioritas pemerintah hingga percepatan pertumbuhan ekonomi nasional, dikutip Rabu (10/9/2025).


Kemarin, Purbaya juga telah menegaskan bahwa dirinya akan memastikan pengelolaan APBN di bawah kepemimpinannya akan tetap hati-hati dan disiplin.

Misalnya, dengan memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan lebih dari 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam Undang-undang Keuangan Negara.

"Kita akan ikutin UU yang ada. Itu kan bukan keputusan saya, itu keputusan pemerintah secara keseluruhan," ungkap Purbaya di Istana Negara, Jakarta.

Pemerintah juga tidak berencana untuk mengubah UU Keuangan Negara agar defisit bisa melebihi batas yang sudah ditentukan.

Dalam RAPBN 2026, Target penerimaan negara sebesar Rp3.147 triliun. Sementara itu, total belanja direncanakan sebesar Rp3.786,5 triliun sehingga defisit APBN mencapai Rp638,8 triliun atau 2,48% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sementara untuk tahun ini, pemerintah memproyeksikan defisit APBN 2,78% terhadap PDB.

Terjaganya defisit artinya mampu membuat penambahan utang juga menjadi terkendali. Purbaya akan mengoptimalkan anggaran yang ada untuk menjalankan program prioritas pemerintah sehingga mampu menyejahterakan masyarakat.

"Let's say utangnya pada level yang sekarang, defisitnya, tapi dengan uang yang ada kita ciptakan pertumbuhan yang lebih cepat, debt to GDP-nya akan cenderung turun. Jadi kuncinya di situ," terangnya.

Sebagai catatan, agenda rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI hari ini secara khusus membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA KL) Kementerian Keuangan dalam lingkup Nota Keuangan RAPBN 2026. 


(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejar Penerimaan Pajak, Sri Mulyani Singgung Logam Tanah Jarang