Prabowo Minta Bahlil Hitung Cadangan Nikel Cs RI, Ini Data Terbarunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa dirinya ditugaskan oleh Presiden RI Prabowo Subianto untuk menghitung cadangan mineral di Indonesia.
Penghitungan cadangan mineral itu dilakukan melalui pembentukan Joint Ore Reserve Committee (JORC).
"Pak Presiden memerintahkan kepada kami untuk segera melakukan JORC terhadap seluruh cadangan kita," kata Bahlil, usai rapat terbatas terkait perekonomian di Istana Negara, Selasa (9/9/2025).
JORC adalah penetapan standar minimum untuk pelaporan publik hasil eksplorasi sumber daya mineral dan cadangan bijih. Ini biasanya dilaporkan saat penyampaian informasi kepada investor dan pemangku kepentingan lain di industri pertambangan.
Menurut Bahlil, adanya hasil JORC juga merupakan bagian dari mendorong hilirisasi sektor pertambangan mineral, yang bisa meningkatkan investasi ke dalam negeri.
"Kemudian, itu bisa dijadikan sebagai bagian kita dorong untuk sektor hilirisasi ini untuk meningkatkan investasi kita," kata Bahlil.
Data Cadangan Tambang RI
Lantas, berapa sebenarnya besaran cadangan mineral dan batu bara terkini RI?
Berdasarkan Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Indonesia Tahun 2025 yang dirilis Badan Geologi Kementerian ESDM, dengan data termutakhirkan Desember 2024, berikut data cadangan mineral dan batu bara terbaru RI:
1. Batu Bara
Berdasarkan data Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral dan Batu Bara Nasional tahun 2025, total cadangan Batu Bara RI per tahun 2024 mencapai 31,95 miliar ton, terdiri dari cadangan terkira sebesar 14,418 miliar ton dan cadangan terbukti 17,536 miliar ton.
Artinya, apabila produksi batu bara nasional per tahun rata-rata dipukul 700 juta ton, maka sisa umur cadangan batu bara nasional hanya sampai 45 tahun.
2. Nikel
Kemudian untuk nikel, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih nikel per tahun 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.
Artinya, apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel RI diperkirakan hanya sampai 34 tahun.
3. Timah
Selanjutnya untuk timah, berdasarkan data tersebut, total cadangan bijih timah per tahun 2024 tercatat sebesar 6,430 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 5,138 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,292 miliar ton.
4. Bauksit
Kemudian untuk bauksit, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih bauksit per tahun 2024 tercatat sebesar 2,865 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,855 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,010 miliar ton.
Artinya, dengan asumsi produksi bijih bauksit rata-rata per tahun dipatok 8,362 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih bauksit tinggal 343 tahun.
5. Tembaga
Berikutnya tembaga, berdasarkan data tersebut total cadangan bijih tembaga per tahun 2024 tercatat sebesar 2,857 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 1,781 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 1,075 miliar ton.
Artinya, dengan asumsi produksi bijih tembaga rata-rata per tahun dipatok 108 juta ton, maka sisa umur cadangan bijih tembaga diperkirakan hanya 26 tahun.
(wia)