Internasional

Ini Reaksi Trump Usai Israel Bombardir Sekutu AS Qatar

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 10/09/2025 10:05 WIB
Foto: (Aristya Rahadian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi atas serangan Israel ke sekutunya Qatar. Dilaporkan bagaimana Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Doha, Selasa, menewaskan enam orang. 

Trump disebut telah memberikan teguran ke Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Ia bersikeras tidak berperan dalam serangan yang dilakukan oleh salah satu sekutu dekat AS terhadap sekutu lainnya.


Trump mengatakan ia telah mencoba. Tetapi "sayangnya, sudah terlambat" untuk menghentikan serangan Israel terhadap negara Teluk tersebut.

"Ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan yang saya buat," kata Trump dalam sebuah unggahan di jejaring sosial Truth Social miliknya, dikutip Rabu (10/9/2025).

"Saya memandang Qatar sebagai sekutu kuat dan sahabat AS, dan merasa sangat prihatin dengan lokasi serangan itu," ujarnya meskipun menambahkan bahwa melenyapkan Hamas tetap merupakan "tujuan yang mulia".

Foto: Asap mengepul setelah beberapa ledakan terdengar di Doha, Qatar, 9 September 2025. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Foto: Asap mengepul setelah beberapa ledakan terdengar di Doha, Qatar, 9 September 2025. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Serangan Israel di Doha sangatlah sensitif. Karena Qatar, selain perannya dalam negosiasi Gaza, juga merupakan rumah bagi pangkalan udara AS yang besar dan menjadi tuan rumah Trump selama kunjungannya ke Timur Tengah awal tahun ini.

Negara yang kaya bahan bakar fosil ini juga baru-baru ini memberi AS sebuah jet mewah Boeing 747-8 . Jet itu akan digunakan Trump untuk rencana kepresidenannya, langkah yang memicu perdebatan etis di Washington.

"Mengebom secara sepihak di Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat Amerika Serikat, yang bekerja sangat keras dan berani mengambil risiko bersama kami untuk menengahi Perdamaian, tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika," kata Trump lagi.

Terlambat

Trump sendiri memang bersusah payah menunjukkan bahwa AS terkejut dengan serangan Israel tersebut. Ia mengatakan Gedung Putih "diberitahu oleh Militer Amerika Serikat bahwa Israel sedang menyerang Hamas yang, sayangnya, terletak di bagian Doha".

"Saya segera memerintahkan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memberi tahu Qatar tentang serangan yang akan datang, yang ia lakukan, namun sayangnya, terlambat untuk menghentikan serangan," klaim Trump.

Presiden AS mengatakan ia telah berbicara dengan Netanyahu setelah kejadian tersebut. Dirinya pun telah mencoba memberikan pandangan positif terhadap peristiwa tersebut.

"Perdana Menteri mengatakan kepada saya bahwa ia ingin mencapai Perdamaian. Saya yakin insiden malang ini dapat menjadi peluang untuk PERDAMAIAN," kata Trump lagi.

Tidak Umum

Teguran Trump terhadap Netanyahu tidak umum. Trump telah memberikan dukungan yang hampir tanpa henti kepada pemimpin Israel tersebut sejak kembali ke Ruang Oval pada bulan Januari.

Ketika Qatar mengeluhkan serangan tersebut, Trump mengatakan ia kini telah memerintahkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk menyelesaikan perjanjian kerja sama pertahanan dengan Doha. Trump menambahkan bahwa ia telah meyakinkan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, melalui panggilan telepon setelah serangan Israel bahwa "hal seperti itu tidak akan terjadi lagi di wilayah mereka".

Respons Qatar

Doha sendiri sebelumnya bersikeras tidak menerima peringatan tentang serangan tersebut. Negeri itu pun berencana memberi respons.

"Panggilan telepon yang diterima dari seorang pejabat Amerika datang ketika ledakan terdengar dari serangan Israel di Doha," tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, di X.

Sebelumnya Qatar terjebak dalam baku tembak gejolak di Timur Tengah. Iran menembakkan rudal ke pangkalan udara AS Al Udeid pada bulan Juni sebagai balasan atas serangan Amerika terhadap situs nuklir Iran.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Arab Saudi hingga UEA Ramai-ramai Kecam Serangan Israel di Doha