KEK Jadi Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Alasannya

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
09 September 2025 14:09
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso saat Konferensi Pers Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TW II 2025 di Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso saat Konferensi Pers Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) TW II 2025 di Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Jakarta, Selasa (9/9/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK) Susiwijono Moegiarso mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.

Hal ini bisa dilihat dari realisasi investasi dan perkembangan industri yang positif di KEK. Selain itu, persebaran KEK yang mencakup seluruh Indonesia juga diyakini akan mendorong inklusivitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"KEK ini akan mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru dan dorong ekonomi inklusif di luar jawa," katanya dalam Press Conference SEZs Investment Summit and Awards 2025 pada Selasa (9/9/2025).

Susiwijono menerangkan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dapat terlihat dari sebaran lokasi KEK yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

"Dari 25 KEK, di pulau Jawa ada tujuh KEK. Sedangkan 18 KEK tersebar di luar Jawa," ucapnya.

Secara rinci terdapat delapan KEK berada di Sumatera, yakni di Sei Mangkei, Arun Lhokseumawe, Batam Aero Technic, Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam, Nongsa, Tanjung Sauh, Galang Batang, dan Tanjung Kelayang.

Sementara di Kalimantan terdapat dua KEK yakni di Setangga dan Maloy Batuta Trans Kalimantan. Kemudian di Bali Nusa ada Kura-kura Bali, Sanur, dan Mandalika. Selanjutnya di Sulawesi terdapat tiga KEK, yaitu Likupang, Bitung, dan Palu. Sementara di Maluku Utara terdapat KEK Morotai dan Papua ada di KEK Sorong.

Di Jawa terdapat tujuh KEK yang berada di Tanjung Lesung, Edukasi Teknologi dan Kesehatan Internasional Banten, Lido, Industropolis Batang, Kendal, Gresik, dan Singhasari. Susiwijono memaparkan kinerja dari KEK saat ini yang juga menurutnya dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"KEK diukur dari sisi realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja dan dorong industri. Realisasi di 25 KEK mencapai Rp 294 triliun. Semester I-2025 mampu menyerap 187 ribu orang tenaga kerja," katanya.

Dia mengatakan realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja tersebut masih sesuai dengan target pemerintah, sehingga KEK diproyeksikan akan terus tumbuh.

"Realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja masih akan tumbuh. Demikian juga pelaku industri yang saat ini 442 perusahaan atau industri," ujarnya.

Dia juga menyinggung dua KEK terbesar, yakni KEK Kendal dan KEK Gresik dimana merupakan rumah bagi pabrik anoda terbesar di dunia dan smelter tembaga single line terbesar di dunia milik Freeport.

"KEK Kendal, ini ke depan KEK Kendal akan menjadi produsen katoda dan anoda terbesar di dunia," ucapnya.

"KEK Gresik dengan kemarin PT Freeport meresmikan pabrik smelter terbesar di dunia Untuk single line smelter pengolahan tembaga Ini juga sudah menghasilkan tembaga yang sudah mulai diekspor dan juga digunakan untuk bahan baku industri di domestik," sambungnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak Peran KEK Sebagai Pilar Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular