Internasional

Ramai Analis Asing Soroti Purbaya Gantikan Sri Mulyani Jadi Menkeu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 09/09/2025 07:45 WIB
Foto: Angga Yosua

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah analis luar negeri membagikan paparannya terkait reshuffle Menteri Keuangan (Menkeu) RI dari Sri Mulyani menjadi Purbaya. Mereka menakar sejumlah hal, seperti dampak dan prospek ekonomi ke depan, pasca pergantian yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto itu.

Dalam artikel Reuters berjudul 'Analyst Reactions to Indonesia Naming New Finance Minister', tertanggal Senin (8/9/2025), analis Capital Economics, Jason Tuvey, menyuarakan keprihatinannya bahwa pencopotan Sri Mulyani dapat menyebabkan pelonggaran aturan fiskal. Selain itu, ia khawatir akan adanya peningkatan tekanan pada bank sentral untuk mendukung agenda ekonomi pemerintah.


Tuvey juga mencatat bahwa pandangan kebijakan ekonomi menteri baru masih belum jelas, dan ada risiko bahwa ia mungkin akan lebih patuh pada keinginan presiden. 

"Risikonya adalah bahwa dia (menteri baru) mungkin lebih patuh pada keinginan presiden," ujarnya.

Trinh Nguyen, seorang analis dari Natixis, menyoroti tantangan pendanaan program makan siang gratis dari presiden, yang sebelumnya berhasil dikelola oleh Sri Mulyani dengan cara memotong pengeluaran lain secara agresif. Nguyen mempertanyakan bagaimana menteri baru akan membiayai program ini sambil juga meningkatkan belanja pertahanan tanpa menciptakan defisit yang lebih besar, yang merupakan kekhawatiran utama bagi para investor.


"Bagaimana menteri baru akan membiayai program ini sambil juga meningkatkan belanja pertahanan tanpa menciptakan defisit yang lebih besar?," pungkasnya.

Saktiandi Supaat dari Maybank mencatat reaksi tajam pada rupiah, meskipun hal itu tidak mengejutkan. Ia menyatakan ada kekhawatiran yang pasti tentang kebijakan fiskal di masa depan dan pasar akan menunggu pernyataan dari menteri keuangan yang baru. Supaat juga menekankan bahwa tugas yang diemban menteri baru sangat berat, mengingat reputasi internasional yang dimiliki Sri Mulyani.

"Ada kekhawatiran yang pasti tentang kebijakan fiskal di masa depan dan pasar akan menunggu pernyataan dari menteri keuangan yang baru," paparnya.

Analis dari SGMC Capital, Mohit Mirpuri, menganggap kepergian Sri Mulyani sebagai akhir dari era kredibilitas fiskal di Indonesia. Baginya, ini menandai berakhirnya sebuah periode di mana kebijakan fiskal negara memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi di mata para pelaku pasar dan lembaga internasional.

"Kepergian Mulyani adalah akhir dari era kredibilitas fiskal," katanya.

Lebih lanjut, analis dari SMBC (Sumitomo Mitsui Banking Corporation), Ryota Abe, percaya bahwa hengkangnya Sri Mulyani akan menyebabkan kerusakan signifikan pada posisi fiskal Indonesia dan kepercayaan investor global dalam jangka pendek. Ia mengantisipasi bahwa Bank Indonesia perlu melakukan intervensi untuk mencegah Rupiah jatuh.

"Kepergian Sri Mulyani akan menyebabkan kerusakan signifikan pada posisi fiskal Indonesia dan kepercayaan investor global dalam jangka pendek," tegasnya


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG & Rupiah Melemah, Pasar Menanti Gebrakan Menkeu Purbaya