Diam-Diam Pabrikan di RI Mulai Lawan Dominasi Alat Kesehatan Impor

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Senin, 08/09/2025 14:45 WIB
Foto: Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Solehan (dua dari kiri) dan Dirjen Farmalkes Lucia Rizka Andalusia (tiga dari kiri) di Graha Teknomedika, Senin (8/9/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebutuhan alat kesehatan (alkes) di Indonesia saat ini masih bergantung pasokan produk impor. Meski begitu, di dalam negeri juga terjadi peningkatan produksi alat kesehatan yang signifikan, sampai 3,5 kali lipat dalam rentang 3 tahun sejak 2022.

Kondisi ini disertai dengan lonjakan belanja alat kesehatan di dalam negeri yang juga berkisar 3,5 kali lipat.

"Saat ini capaian kita belum optimal, jadi alat kesehatan dalam negeri ini masih sekitar 30% yang dibandingkan dengan seluruh alat kesehatan yang beredar di Indonesia, jadi 70%nya masih impor," kata Dirjen Farmalkes Lucia Rizka Andalusia di Graha Teknomedika, Senin (8/9/2025).


Penyebab meningkatnya produksi karena Covid-19 telah mengajarkan pelajaran berharga tentang kerentanan rantai pasok global. Ventilator dan mesin anestesi sebagai alat vital untuk perawatan intensif, sempat menjadi barang langka yang bergantung sepenuhnya pada impor.

Karena itu, Indonesia yang tadinya hanya sebagai konsumen, kini berpotensi menjadi pusat produksi alat kesehatan inovatif, dengan daya saing yang didukung oleh standar internasional seperti ISO dan CE marking yang telah dipenuhi oleh beberapa perusahaan alat kesehatan di Indonesia.

"Kini, dengan hadirnya produksi dari dalam negeri, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga menciptakan multiplier effect ekonomi yang luar biasa berupa penciptaan lapangan kerja baru di sektor manufaktur, peningkatan kapasitas R&D domestik, dan potensi ekspor ke pasar regional ASEAN maupun global," kata Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Solehan.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Keluhan Gakeslab, Izin Rumit Hambat Industri Alkes Era Trump