
Ada PHK di Industri Komponen Otomotif, Ini Kata Menperin

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita buka suara terkait fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di industri komponen atau sparepart kendaraan. Salah satu penyebab terjadinya PHK itu karena menurunnya penjualan kendaraan.
"Penjualan menurun itu kan banyak faktornya, kalau kita bicara mengenai otomotif ada kaitan dengan salesnya," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (3/9/2025).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Januari-Juli 2025 yakni sebanyak 453.278 unit, turun 10,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang terjual sebanyak 508.041 unit. Karenanya perlu cara lain agar industri tetap hidup, diantaranya dengan mengandalkan penjualan melalui ekspor.
"Otomotif sendiri dalam datanya ekspor naiknya luar biasa, jadi yang selama ini kita datang ke negara-negara lain, ke principal, saya minta bukan hanya kebijakan investasi mereka, bukan hanya perluasan produksi, saya juga minta mereka selalu untuk memperluas pasar otomotif, dan kalau melihat di statistik, selama saya masuk kantor ini luar biasa," sebut Agus.
Secara khusus Ia pun meminta para pabrikan manufaktur agar tidak melakukan PHK pada situasi ini.
"Perluasan market itu tidak bisa ditentukan oleh office di Indonesia, tapi ditentukan HQ (kantor pusat/ headquarter). Kalau perusahaan Jepang ya kita harus bicara di Jepang agar mereka membuka atau mengizinkan dari Indonesia untuk ke pasar yang lebih luas," lanjutnya.
Sebelumnya Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengungkapkan, sudah terjadi PHK di industri komponen.
"Beberapa perusahaan komponen sudah mengeluhkan. Kalau kita terus-terusan volume penjualannya seperti ini, kita berat karena supply-nya semakin menurun," katanya.
Ia memang belum mengecek berapa banyak PHK yang sudah terjadi, namun fenomena itu sudah mulai terjadi di industri otomotif Indonesia.
"Ada perusahaan yang mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, karena volume penjual turun dalam negeri, supply mereka juga menurun," sebut Kukuh.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil Lesu, Menperin Ingatkan Ancaman Baru Muncul
