Salut! Anak Muda Ini Dukung Kemajuan Perfilman Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Stella Moira Atmadja, seorang pelajar dari Jakarta Intercultural School (JIS) telah membuktikan bahwa kecintaan terhadap film dapat menjadi modal berharga untuk berkontribusi dalam memajukan industri perfilman Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Stella sukses menggalang dana sebesar Rp 35,55 juta. Dana tersebut terkumpul melalui upaya Stella menjual karya kreatif bertema "Unity in Diversity", sebuah kalender meja yang menangkap dan menghadirkan keindahan berbagai latar budaya di Indonesia.
Seluruh dana tersebut Stella donasikan melalui Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan peralatan produksi bagi mahasiswa di perguruan tinggi seni dan budaya, khususnya program studi film, atau komunitas film yang membutuhkan sarana seperti kamera, lighting, dan fasilitas produksi lainnya.
Bagi Stella, film bukan sekedar hiburan, melainkan juga ekspresi yang mampu merefleksikan berbagai keberagaman. Dia pun merasa bahwa setiap insan perfilman perlu didukung.
"Saya sangat mencintai film, karena bagi saya film adalah ekspresi budaya yang bisa menyatukan banyak orang. Oleh karena itu, saya mencoba untuk belajar memproduksi film- film pendek. Dan dari proses tersebut, saya menyadari membuat film tidak mudah dan biayanya cukup mahal, terutama untuk peralatannya. Karena itu, meskipun bantuan ini tidak besar, saya berharap dapat sedikit membantu mengatasi tantangan tersebut dan mendorong lebih banyak anak muda untuk terus berkarya di dunia film," ungkap Stella dalam keterangannya, ditulis Senin (1/9/2025).
Di sisi lain, Stella juga berharap agar dukungan ini bisa menjadi langkah kecil yang berarti untuk mendorong lahirnya lebih banyak karya film berkualitas dari generasi muda Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Sekjen Kemdiktisaintek), Togar M. Simatupang menyampaikan, Stella telah membuktikan bahwa kepedulian generasi muda dapat memberikan dampak langsung bagi perkembangan industri film Indonesia.
"Kami menaruh rasa bangga yang besar kepada generasi muda seperti Stella, yang tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam berkarya, tetapi juga kepedulian terhadap kemajuan bidang perfilman. Inisiatif, semangat dan kepedulian seperti ini patut dijadikan teladan, sekaligus inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk ikut berkontribusi secara nyata," ujar dia.
Di usianya yang masih muda, Stella membuktikan bahwa Generasi Z mampu menjadi katalisator kemajuan perfilman Indonesia. Stella ingin aksinya menginspirasi generasi muda untuk tidak hanya mengonsumsi karya film, tetapi juga menghargai dan berkontribusi pada pembuatannya.
"Kontribusi pada perfilman Indonesia tidak harus menunggu nanti. Kita bisa mulai sekarang, dari hal-hal yang kita cintai," lanjutnya.
Selain mencintai film, Stella juga memiliki ketertarikan besar pada fotografi dan desain. Dari sinilah ia mulai berpikir bagaimana ketiga minatnya itu bisa dipadukan dalam sebuah karya nyata. Maka dari itu, lahirlah ide untuk membuat kalender meja bertema Unity in Diversity tersebut.
Stella mengaku, tema tersebut dipilih berdasarkan rasa percaya bahwa keberagaman budaya Indonesia adalah sumber kekuatan yang selalu diingat bersama. Melalui lensa fotografi, ia memotret senyum-senyum hangat dari berbagai latar budaya, kemudian mengolahnya dalam desain kalender meja yang sederhana namun penuh makna.
"Banyak orang bertanya, mengapa kalender meja? Alasannya sederhana, kalender meja diletakan dan akan dilihat setiap hari. Orang-orang akan membaliknya setiap bulan, dan ketika itu, mereka akan diingatkan akan keotentikan ciri khas budaya Indonesia, yaitu senyum dan keramahan," ungkap dia.
Lebih lanjut, kalender yang memotret "Smile of Indonesia" ini mengangkat kekayaan budaya Indonesia yang beragam, namun tergambar dalam keharmonisan. Dengan menjadikan senyum sebagai elemen utama, karya ini ingin mengingatkan masyarakat bahwa keramahan adalah salah satu kekuatan identitas bangsa.
"Bagi saya, tidak ada kontribusi yang terlalu kecil bila dilakukan dengan hati. Saya bermimpi suatu hari nanti, film- film tanah air bisa menjadi cermin Indonesia di mata dunia. Semoga langkah kecil saya bisa menjadi dukungan dan semangat menuju ke arah itu. Dan saya juga berharap, akan semakin banyak generasi muda berani berkarya, saling mendukung, dan bersama-sama membawa perfilman Indonesia menuju masa depan yang lebih membanggakan," tandas Stella.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]