
Luas Panen & Produksi Jagung Naik di Juli 2025, Ini Rinciannya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat luas panen jagung pipilan pada Juli 2025 sebesar 0,25 juta hektare, mengalami kenaikan sebesar 0,01 juta hektare atau 5,81% dibandingkan luas panen pada Juli 2024 yang sebesar 0,23 juta hektare.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS, Pudji Ismartini mengatakan data ini diperoleh dari hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Juli 2025.
"Sementara itu, potensi luas panen jagung pipilan pada Agustus-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 0,60 juta hektare," kata Pudji dalam paparan BPS, Senin (1/9/2025).
Adapun, BPS mencatat produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen pada Juli 2025 sebanyak 1,46 juta ton, naik sebanyak 0,10 juta ton atau 7,46% dibandingkan pada Juli 2024 yang sebanyak 1,36 juta ton.
Potensi luas panen jagung pipilan periode Agustus-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 0,60 juta hektare, dengan potensi produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sebanyak 3,62 juta ton.
Dengan demikian, total luas panen jagung pipilan pada Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 2,35 juta hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 0,10 juta hektare atau 4,25%, dibandingkan luas panen pada Januari-Oktober 2024 yang sebesar 2,25 juta hektare.
Luas panen jagung hasil Survei KSA Jagung terdiri dari tiga jenis panen yaitu: panen hijauan, panen muda, dan panen pipilan. Luas panen jagung pipilan pada Januari-Juli 2025 sebesar 1,75 juta hektare.
Di sisi lain, luas panen hijauan dan luas panen muda pada Januari-Juli 2025 masing-masing sebesar 0,07 juta hektare dan 0,25 juta hektare
Lebih lanjut, BPS juga mencatat produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA28%) pada Juli 2025 sebanyak 1,97 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 0,14 juta ton atau 7,46% dibandingkan Juli 2024 yang sebanyak 1,84 juta ton.
"Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh pada hasil Survei KSA Juli 2025, potensi produksi JPK-KA28% pada Agustus-Oktober 2025 diperkirakan sebanyak 4,90 juta ton," kata Pudji.
Total produksi JPK-KA28% pada Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebanyak 18,40 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 0,70 juta ton (3,98 persen) dibandingkan Januari-Oktober 2024 yang sebanyak 17,70 juta ton.
Sepuluh provinsi sentra produksi JPK-KA28% pada Januari-Oktober 2025, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Gorontalo, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS Bawa Kabar Baik Buat Peternak, Ada Berkah dari Petani
