Bau Busuk Cemari Danau Terbesar Inggris, Ribuan Warga Turun ke Jalan
Lough Neagh, danau air tawar terbesar di Inggris yang berada di Irlandia Utara, kembali menghadapi krisis lingkungan serius akibat mekarnya alga biru-hijau untuk ketiga musim panas berturut-turut. Kondisi tahun ini bahkan digambarkan sebagian pihak sebagai yang terburuk dalam sejarah. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Bau menyengat dari alga tercium hingga ke Pelabuhan Battery di Cookstown, dekat area perkemahan populer. Situasi tersebut mendorong warga, perenang, dan nelayan menggelar demonstrasi pada Senin (25/8) di bawah koalisi Save Lough Neagh. Aksi berlangsung di patung Finn McCool, tepi Lough di Antrim, dengan lima tuntutan utama. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Dilansir belfastlive Kamis (28/8/2025) Para demonstran mendesak pemerintah: Pertama mereka mendesak Memberlakukan denda dan hukuman bagi para pencemar utama. kedua Menjamin layanan air publik dengan pendanaan memadai. Lalu ketiga menghentikan pengerukan pasir di kawasan danau. Keempat berinvestasi dalam riset serta pemulihan ekosistem Lough Neagh dan yang terakhir kelima memberikan perlindungan menyeluruh bagi lingkungan alam sekitar. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Aliran nitrogen dan fosfor dari pupuk pertanian serta limbah pengolahan air disebut sebagai penyebab utama mekarnya alga biru-hijau. Selain itu, penyebaran kerang zebra invasif yang menjernihkan air justru memicu peningkatan fotosintesis alga. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Perubahan iklim juga memperparah situasi dengan menaikkan suhu air dan memperpendek musim tangkap belut tahun ini. Krisis ini berdampak lebih luas, dengan dua pantai di pesisir utara terpaksa ditutup akhir pekan lalu akibat sebaran alga. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Menteri Pertanian, Lingkungan Hidup, dan Urusan Pedesaan Irlandia Utara, Andrew Muir, pekan lalu menegaskan tekadnya untuk “membalikkan keadaan.” Majelis Stormont juga telah menyetujui rencana aksi penyelamatan Lough Neagh. Namun, para pengunjuk rasa mengingatkan tanpa langkah nyata lintas partai, krisis ini bisa menjadi pengalaman umum di masa depan. (REUTERS/Cathal McNaughton)
