Internasional

Perang Vaksin Pecah di AS, Trump Pecat Direktur CDC

luc, CNBC Indonesia
28 August 2025 12:29
FILE - This Nov. 19, 2013 file photo shows a Centers for Disease Control and Prevention logo at the agency's federal headquarters in Atlanta. In a growing medical mystery, a person who died in July 2021 in Georgia has been confirmed as the fourth U.S. case this year of an illness caused by the meliodosis bacteria from South Asia. On Monday, Aug. 9, 2021, the Centers for Disease Control and Prevention sent an alert about the latest case to U.S. doctors. (AP Photo/David Goldman, File)
Foto: Centers for Disease Control (AP Photo/David Goldman,)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) kembali diguncang gejolak internal besar setelah pemerintahan Donald Trump mengonfirmasi pemecatan Direktur Susan Monarez pada Rabu (27/8/2025) waktu setempat.

Pemecatan tersebut terjadi usai Monarez menolak mengundurkan diri di tengah ketegangan dengan Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Robert F. Kennedy Jr., seorang tokoh skeptis vaksin yang kini menggagas reformasi besar-besaran kebijakan imunisasi di AS.

Kontroversi ini juga memicu gelombang pengunduran diri lima pejabat tinggi CDC lainnya. Serikat pekerja AFGE Local 2883 yang mewakili lebih dari 2.000 staf lembaga tersebut mengonfirmasi bahwa para pejabat memilih mundur karena merasa dunia politik telah mengalahkan sains dalam pengambilan keputusan kesehatan publik.

"Banyak yang merasa terpaksa meninggalkan pekerjaan yang mereka cintai karena politik tidak memberi pilihan lain. Vaksin menyelamatkan nyawa," demikian pernyataan serikat, dilansir AFP.

Monarez, seorang ilmuwan kesehatan yang baru menjabat kurang dari sebulan, pada awalnya menolak untuk mundur. Pihak pengacaranya menegaskan bahwa ia tidak pernah mengajukan pengunduran diri, juga tidak menerima pemberitahuan resmi dari Gedung Putih sebelum HHS mengumumkan bahwa ia "bukan lagi direktur."

"Sebagai pejabat yang diangkat presiden dan dikonfirmasi Senat, hanya presiden sendiri yang berwenang memecatnya," tulis pengacara Monarez dalam pernyataan resmi kepada AFP.

Mereka menambahkan bahwa pemberitahuan dari staf Gedung Putih kepada Monarez pada Rabu malam dianggap tidak sah secara hukum, sehingga ia masih mengklaim dirinya sebagai Direktur CDC.

Namun, Gedung Putih bersikeras bahwa pemecatan tersebut sah.

"Pernyataan pengacaranya menunjukkan dengan jelas bahwa Susan Monarez tidak sejalan dengan agenda Presiden untuk Making America Healthy Again," kata juru bicara Gedung Putih, Kush Desai. "Karena ia menolak mundur, maka Gedung Putih memberhentikan Monarez dari posisinya."

Sementara itu, Washington Post melaporkan bahwa Kennedy menekan Monarez untuk mundur setelah ia menolak mendukung perubahan kebijakan vaksin yang digagasnya.

Krisis makin dalam setelah sejumlah pejabat penting CDC ikut mengundurkan diri. Di antaranya, Demetre Daskalakis, Direktur Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernafasan, yang menegaskan ia tak bisa bekerja di bawah tekanan politik.

"Cukup sudah. Saya tidak dapat melayani dalam lingkungan yang memperlakukan CDC hanya sebagai alat politik untuk menghasilkan kebijakan yang tidak mencerminkan realitas ilmiah, dan justru dirancang untuk merugikan kesehatan publik," tulis Daskalakis dalam pernyataan di X.

Media AS juga melaporkan bahwa Debra Houry, Kepala Medis CDC, serta Daniel Jernigan, Direktur Pusat Nasional untuk Penyakit Menular yang Muncul dan Zoonosis, termasuk di antara mereka yang mundur.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Sebut Sejak 2009, Bill Gates Hibahkan Jutaan Dolar Kepada RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular