
Heboh Cacing Sekrup Pemakan Daging, Negara Ini Laporkan 5.000 Kasus

Jakarta, CNBC Indonesia - Meksiko telah mencatat 5.086 kasus cacing sekrup pemakan daging pada hewan hingga 17 Agustus. Angka ini melonjak 53% dari jumlah kasus yang dilaporkan pada bulan Juli.
Angka tersebut merujuk data pemerintah yang dilihat oleh Reuters pada hari Rabu. Data yang belum dilaporkan kepada publik itu menunjukkan ada 649 kasus yang saat ini aktif.
"Ini sungguh memprihatinkan," kata Neal Wilkins, CEO East Foundation, sebuah kelompok konservasi dan peternakan, dikutip Kamis (28/8/2025).
"Peningkatan angka sebesar 50% dari bulan ke bulan, terutama di tengah cuaca panas ekstrem, menunjukkan bahwa mereka belum mengendalikannya."
Sebagian besar kasus teridentifikasi pada sapi. Meski begitu, ada juga kasus di anjing, kuda, dan domba.
Perlu diketahui, ulat sekrup adalah parasit yang memakan hewan berdarah panas hidup-hidup. Penyakit ini bisa menghancurkan kawanan sapi dan satwa liar setempat.
Sejak wabah dimulai pada tahun 2023. Ulat sekrup telah bergerak ke utara dari Amerika Tengah ke Meksiko dan semakin mendekati AS.
Para peternak dan pelaku industri peternakan Amerika telah memantau dengan cermat pergerakannya. Peternak khawatir ini akan merugikan Texas, negara bagian penghasil ternak terbesar di AS, sekitar US$1,8 miliar.
Ulat sekrup betina bertelur ratusan telur pada luka pada hewan berdarah panas. Setelah telur menetas, larva menggunakan mulutnya yang tajam dan bengkok untuk menggali daging hidup.
Mereka makan, memperbesar luka, dan akhirnya membunuh inangnya jika tidak diobati. Pada hari Minggu, Reuters melaporkan kasus pertama pada manusia di AS terkait dengan ulat sekrup Dunia Baru yang terkait dengan perjalanan dari negara yang terdampak wabah.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video:Cara Industri Farmasi Tekan Biaya Kesehatan dari Penyakit Kronis
