BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Ombak Tinggi Ancam Kapal Penyeberangan

Damiana, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 17:40 WIB
Foto: Warga memancing saat ombak besar di kawasan pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Senin (2/1/2023). (CNBC Indonesia / Tri Susilo)
Dafar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi hujan ekstrem yang melanda Indonesia meski sedang musim kemarau. BMKG mengimbau agar kewaspadaan ditingkatkan.

Demikian peringatan terbaru BMKG dalam rilis Prospek Cuaca Mingguan priode tanggal 26 Agustus-1 September 2025.

"Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang signifikan," tulis BMKG, dikutip Rabu (27/8/2025).


"Kondisi ini dipicu oleh interaksi faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal yang mempertahankan atmosfer dalam keadaan labil dan mendukung perkembangan awan konvektif. Akibatnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berpeluang terjadi di berbagai wilayah," terang BMKG.

Menurut BMKG, saat ini sebagian wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Meski begitu, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer yang tengah aktif, menyebabkan cuaca hujan masih terjadi. Dengan intensitas ringan di kawasan Barat-Tengah Indonesia, sedangkan wilayah Timur hujan sedang-lebat.

Ditambah, suhu permukaan laut yang lebih hangat dari biasanya yang meningkatkan pembentukan awan hujan. Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra serta pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) di Papua Tengah turut memperkuat proses konveksi.

Di sisi lain, keberadaan Siklon Tropis KAJIKI di Laut Cina Selatan dan Bibit Siklon 93W di utara Maluku Utara memicu angin kencang dan berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di perairan sekitarnya. Siklon Tropis KAJIKI di Laut Cina Selatan diperkirakan bergerak ke barat menuju Vietnam dengan intensitas menurun, sementara Bibit Siklon 93W di timur Filipina cenderung persisten, dengan peluang menjadi Siklon Tropis dalam kategori rendah (24-72 jam). 

Ditambahkan, Bibit Siklon 93W mampu menginduksi pola konfluensi di Filipina tengah, serta low-level jet di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, dan sebagian perairan Filipina. Dampak lain dari kondisi tersebut adalah penguatan angin permukaan hingga lebih dari 25 knot, sehingga berpotensi meningkatkan gelombang tinggi di Laut Maluku, Samudera Pasifik Utara Maluku, dan Samudera Pasifik Utara Papua Barat Daya hingga Papua.

"Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, genangan, dan gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan," tulis BMKG.

"Pantau selalu informasi resmi BMKG, bersihkan saluran drainase di lingkungan, dan sesuaikan rencana aktivitas dengan prakiraan cuaca. Nelayan serta pengguna jasa penyeberangan agar memperhatikan peringatan angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan masing-masing," imbau BMKG.

Peringatan Dini Cuaca

Periode 26-28 Agustus 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi kondisi berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

Hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori peringatan dini:

  • Siaga hujan lebat:

Maluku, dan Papua Pegunungan

  • Angin Kencang:

Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Periode 29 Agustus - 1 September 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi cerah berawan hingga hujan ringan.

Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini:

  • Siaga hujan lebat:

Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan

  • Angin Kencang:

Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur.

BMKG mengingatkan agar menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi IPCC Jaga Pertumbuhan dan Kepercayaan Investor