Terbaru! Bappenas Ungkap Capaian Indikator SDGs Indonesia Sudah 61,4%
Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk mencapai status negara maju, Indonesia perlu mengejar target dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs). Saat ini posisi Indonesia sudah mencapai 61,4% menurut perhitungan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Febrian Alphuanto Ruddyard, menjelaskan bahwa sejak 2015 pemerintah sudah berkomitmen untuk mendorong SDGs di Indonesia. Bahkan sudah membuat dokumen Rencana Aksi Nasional (RAN) yang dilaporkan ke PBB, hingga membuat SDGs Center di 65 universitas.
"Hingga 2024 capaian indikator SDGs kita sudah mencapai 61,4%, ini bukan karena hebat tapi sudah terbiasa bergotong royong mencari solusi bersama," kata Febrian, Rabu (27/8/2025).
Menurutnya capaian ini menunjukan kemajuan yang lebih baik dari capaian rata-rata secara global yang hanya sebesar 18%. Sementara di Asia Pasifik di perlukan percepatan karena karena diperkirakan ada potensi tertunda 32 tahun jika dilakukan langkah transformatif.
"Karena itu lewat konsultasi publik kita bisa memastikan agar setiap langkah harus transformatif," kata Febrian.
Untuk itu pemerintah saat ini tengah menyiapkan regulasi yang baik di dukung dengan data kuat. Termasuk advokasi dan pembiayaan inovatif untuk terus mengejar target SDGs, sehingga diperlukan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari swasta, akademisi, masyarakat sipil, media, hingga filantropi.
Lebih lanjut, menurut Febrian bahwa tantangan Indonesia saat ini adalah polusi, perubahan iklim, hingga hilangnya keanekaragaman hayati. Hal itu berdampak pada kesehatan, kondisi pangan, ekonomi, yang terasa di kehidupan sehari-hari.
"Karena memang kita dituntut tidak hanya mengejar pertumbuhan tapi memastikan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan terjaga," katanya.
Terlebih posisi Indonesia sudah berada di kelompok upper middle income, dan hanya butuh 5 tahun untuk menuntaskan target SDGs. Supaya bisa keluar dari middle income trap di 2045.
(emy/haa)