Internasional

Macron Beri Pesan ke Netanyahu: Anti Semitisme Tak Boleh Dipolitisasi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 August 2025 14:00
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato selama Pertemuan Internasional untuk Perdamaian di Paris, Prancis, 22 September 2024. (via REUTERS/Thibault Camus)
Foto: Presiden Prancis Emmanuel Macron (via REUTERS/Thibault Camus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron menepis keras kritik Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terkait meningkatnya kasus anti semitisme di Prancis. Macron menegaskan isu tersebut tidak boleh dipolitisasi untuk kepentingan politik luar negeri.

"Menuduh kami tidak bertindak menghadapi wabah antisemitisme adalah hal yang tidak dapat diterima," tulis Macron dalam surat resmi kepada Netanyahu yang dipublikasikan sejumlah media, Selasa, dikutip AFP, Rabu (27/8/2025).

"Merupakan penghinaan terhadap seluruh rakyat Prancis," tambahnya.

Macron juga menegaskan bahwa sikap Prancis dalam memerangi antisemitisme tidak bisa dijadikan alat politik. Perjuangan melawan antisemitisme, tegasnya, tidak boleh dijadikan senjata dan tidak akan memicu perpecahan antara Israel dan Prancis.

Macron juga mendesak Netanyahu mengakhiri perang berkepanjangan di Gaza. Perang tersebut telah menimbulkan krisis kemanusiaan.

"Saya dengan tegas menyerukan agar Anda mengakhiri perlombaan perang permanen yang mematikan dan ilegal di Gaza, yang mencoreng martabat negara Anda dan menempatkan rakyat Anda dalam kebuntuan," tulis Macron.

Pernyataan Macron muncul setelah sebelumnya, Netanyahu mengkritik Macron terkait rencana Prancis mengakui negara Palestina pada pertemuan PBB September mendatang. Ia menuding keputusan itu memicu lonjakan antisemitisme di Prancis.

"Seruan Anda untuk pengakuan negara Palestina hanya menambah bahan bakar pada api antisemitisme," kata Netanyahu dalam suratnya pada pertengahan Agustus.

Sementara itu, isu antisemitisme juga memicu ketegangan diplomatik Prancis dengan Amerika Serikat (AS). Duta Besar AS untuk Prancis, Charles Kushner, dalam surat terbuka menuding Paris tidak cukup tegas melawan antisemitisme.

Pemerintah Prancis mengecam tuduhan itu dan menyebutnya "tidak dapat diterima". Akibat pernyataan tersebut, Kementerian Luar Negeri Prancis memanggil Kushner pada Senin, yang diwakili kuasa usaha Kedubes AS.


(tfa/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemimpin Eropa Ini Maki-Maki Netanyahu, Sebut Manusia Memalukan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular