Alert! Wabah Ini Menggila di Sini, Mematikan dalam Hitungan Jam
Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah kolera yang melanda kamp pengungsi Sudan di Chad menewaskan sedikitnya 68 orang sejak kasus pertama terdeteksi pada akhir Juli. Kondisi ini kian memprihatinkan karena kolera dapat merenggut nyawa hanya dalam hitungan jam jika tidak segera ditangani.
"Sejak kasus kolera pertama di kamp pengungsi Dougui tercatat hingga 26 Agustus 2025, kami telah mencatat total 1.016 kasus, termasuk 68 kematian," ujar Direktur Komunikasi Kementerian Kesehatan Chad, Tadjadine Mahamat Allamamine, dikutip AFP, Rabu (27/8/2025).
Chad kini menampung lebih dari 850.000 pengungsi Sudan yang melarikan diri dari konflik antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat Paramiliter (RSF) sejak April 2023. Banyak dari mereka tinggal berdesakan di kamp-kamp dengan akses terbatas terhadap air bersih dan layanan kesehatan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan kondisi tersebut mempercepat penyebaran penyakit yang ditularkan lewat air, termasuk kolera.
"Keterbatasan akses air minum layak dan fasilitas kesehatan menjadi faktor utama meluasnya wabah ini," tegas pernyataan PBB.
Kolera merupakan infeksi usus akut yang disebabkan bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi, biasanya dari feses. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti diare parah, muntah, hingga kram otot, dan bisa menyebabkan kematian mendadak jika penderita tidak segera mendapatkan perawatan.
Menurut organisasi kemanusiaan Doctors Without Borders (MSF), Sudan sendiri menjadi negara yang paling parah terdampak wabah kolera sejak 2023, dengan lebih dari 2.400 kematian dilaporkan sepanjang tahun ini.
(tfa/tfa)