Internasional

Presiden Rp 815 M Berani Lawan Trump, Kerahkan Drone & Kapal Perang

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 27/08/2025 11:55 WIB
Foto: Kapal Perang Venezuela. (Facebook/Armada Bolivariana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Venezuela mengerahkan kapal perang dan drone untuk berpatroli di garis pantai negara itu, Selasa. Ini setelah Amerika Serikat (AS) mengirimkan tiga kapal perusak ke wilayah tersebut untuk menekan Presiden Nicolas Maduro.

Dalam sebuah video di media sosial, Menteri Pertahanan Vladimir Padrino mengumumkan pengerahan drone signifikan serta patroli angkatan laut di sepanjang pantai Karibia. Termasuk kapal-kapal yang lebih besar di utara perairan teritorial negeri itu.

Mengutip AFP, Rabu (27/8/2025), langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington, yang mengirimkan tiga kapal perang dan 4.000 Marinir ke Venezuela pekan lalu untuk mengekang perdagangan narkoba. Bahkan Selasa, sebuah sumber mengatakan Presiden AS Donald Trump akan mengirimkan dua kapal lagi ke Karibia untuk memberantas kartel narkoba.


"Sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali, USS Erie, dan sebuah kapal selam serang cepat bertenaga nuklir, USS Newport News, akan tiba di kawasan tersebut minggu depan," ujar sumber yang mengetahui langkah tersebut dengan syarat anonim.

Meskipun terjadi peningkatan kekuatan militer yang dramatis, para analis telah mengecilkan kemungkinan serangan atau invasi AS terhadap Venezuela. Sementara Di jalanan Venezuela, banyak orang juga menganggap remeh ancaman tersebut sebagai bentuk pencitraan semata.

Maduro sendiri kini memasuki masa jabatan ketiganya sebagai Presiden Venezuela sejak Juli 2024. Ia telah menjadi incaran Trump sejak masa jabatan pertama Republik tersebut, dari tahun 2017 hingga 2021.

Sejak kembali berkuasa pada bulan Januari, serangan Trump terhadap Venezuela berfokus pada aktivitas geng-geng transnasional yang kuat di negara Amerika Selatan tersebut. Washington menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain, Cartel de los Soles, yang oleh pemerintahan Trump ditetapkan sebagai organisasi teroris.

AS bahkan baru-baru ini menggandakan hadiahnya menjadi US$50 juta (sekitar Rp 815 miliar) sebagai imbalan atas penangkapan Maduro untuk menghadapi tuntutan narkoba. Maduro sendiri menuduh Trump berupaya melakukan perubahan rezim dan meluncurkan upaya untuk merekrut ribuan anggota milisi.

Namun, kebijakan tekanan maksimum Trump terhadap Venezuela, gagal menggulingkan Maduro dari kekuasaan. AS diketahui juga menghukum Venezuela dengan embargo minyak yang hingga kini masih berlaku.

"Saya pikir apa yang kita saksikan merupakan upaya untuk menciptakan kecemasan di kalangan pemerintah dan memaksa Maduro untuk bernegosiasi," ujar analis International Crisis Group, Phil Gunson.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Lisa Cook Sebut Trump Tak Bisa Pecat Dirinya Dari The Fed