
HET Beras Mau Dinaikkan Rp 1.000-2.000, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium di tingkat konsumen. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menilai langkah ini diambil karena HET yang berlaku saat ini sudah tidak sesuai dengan perkembangan harga gabah di tingkat petani.
Deputi III Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto menyebut, alasan utama pemerintah menaikkan HET beras medium adalah karena harga gabah sudah berada di kisaran Rp6.500 sampai Rp7.000 per kilogram (kg).
"Yang kita mau ubah adalah HET beras medium di tiga zona, yang premium nggak. Menyesuaikan dengan salah satunya adalah harga gabah yang sekarang sudah Rp6.500 sampai Rp7.000 per kg," kata Andriko, dikutip Selasa (26/8/2025).
Ia mengatakan, pembahasan kebijakan ini sudah dilakukan dalam rapat koordinasi terbatas tata kelola perberasan pada 13 Agustus 2025 serta rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga pada 22 Agustus 2025 lalu.
"Sehingga akan ada penyesuaian (HET beras medium)," ujarnya.
Adapun dalam usulan yang dibahas, HET beras medium bakal naik menjadi Rp13.500 per kg untuk zona 1, Rp14.000 per kg untuk zona 2, dan Rp15.500 per kg untuk zona 3. Demikian mengutip paparannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (25/8/2025).
Sementara HET yang masih berlaku saat ini ialah, Rp12.500 per kg di zona 1, Rp13.100 per kg di zona 2, dan Rp13.500 per kg di zona 3.
Kendati demikian, penetapan HET beras medium yang baru masih menunggu keputusan rapat tingkat menteri.
"Sedang kita bahas, mungkin kan 1-2 bulan ini sudah bisa," ucap dia.
Ia menambahkan, hasil final nanti akan dibawa ke rapat koordinasi terbatas bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras Dunia Ambles, RI Bakal Ikutan Turun? Ini Kata Bos Bapanas
