Prabowo Mendadak Bentuk Badan Industri Mineral, Ternyata Ini Alasannya

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
26 August 2025 07:55
Presiden Prabowo Subianto memberikan tanda jasa dan kehormatan dalam rangka peringatan HUT RI. Ada 141 tokoh yang menerima anugerah tanda jasa dan kehormatan tersebut. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Prabowo Subianto memberikan tanda jasa dan kehormatan dalam rangka peringatan HUT RI. Ada 141 tokoh yang menerima anugerah tanda jasa dan kehormatan tersebut. (Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Prabowo Subianto membentuk Badan Industri Mineral. Lembaga baru ini dikepalai oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto.

Pengangkatan Brian sebagai kepala lembaga tersebut adalah Keputusan Presiden Nomor 77P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala Badan Industri Mineral.

Brian menjelaskan bahwa lembaga baru tersebut nantinya akan bertugas mengelola mineral-mineral strategis yang berkaitan erat dengan industri pertahanan. Mineral strategis yang dimaksud mencakup logam tanah jarang atau rare earth element (LTJ) dan mineral penting lainnya.

"Material strategis ini cukup penting untuk kedaulatan bangsa. Juga diharapkan bisa meningkatkan ekonomi kita," ujar Brian Yuliarto saat ditemui di Istana Negara, dikutip Selasa (26/8/2025).

Namun sayangnya, ia belum dapat membeberkan di bawah kementerian mana Badan Industri Mineral akan berada. "Karena ini diharapkan muatan teknologinya cukup banyak, jadi pengembangan di perguruan tinggi terkait mineral logam tanah jarang diharapkan bisa didorong diaplikasikan di industri," tegas Brian.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebutkan, bahwa Badan Industri Mineral akan fokus pada penelitian industri yang bisa menciptakan nilai tambah. Seperti misalnya mineral kritis logam tanah jarang yang harganya cukup tinggi.

"Dalam kebijakan ini, kami di hulunya, bahan bakunya itu, nanti untuk logam tanah jarang tidak kami izinkan dikelola oleh umum, tapi akan dikelola oleh negara. Nanti ada tata kelola sendiri, dan kita tunggu saja aturannya," ungkap Menteri Bahlil usai ditemui di Istana Negara, dikutip Selasa (26/8/2025).

Kementerian ESDM, kata Bahlil, akan menyiapkan bahan baku dari mineral kritis seperti logam tanah jarang tersebut. Kemudian, produk akhirnya akan dikelola oleh Badan Industri Mineral.

"Produk akhirnya nanti di badan industri mineral ini yang akan tentukan. Ini kan masih dipimpin oleh Menristek (Brian Yuliarto)," tegas Bahlil.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjabarkan, menyatakan sumber daya alam Indonesia yang melimpah harus dikelola. Terlebih dengan majunya perkembangan teknologi yang membutuhkan bahan baku dari sumber daya alam Indonesia.

"Hampir seluruh mineral strategis berada di negara kita ini. Nah karena itulah untuk bisa mengoptimalkan sumber daya alam, terutama mineral strategis ini. Makan kita memutuskan untuk ada satu kebutuhan untuk kita membentuk badan," katanya.

"Oleh karena itu badan itu untuk pertama kalinya dijabat langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi. Karena di situ membutuhkan riset dan membutuhkan penelitian," sambungnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Lantik Mendikti Brian Yuliarto Jadi Bos Badan Industri Mineral

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular