
Pasar Bunga Rawa Belong Sunyi Sepi, Pedagang Ungkap Biang Keroknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang bunga di Pasar Bunga Rawa Belong Jakarta Barat ungkap penyebab kondisi pasar saat ini makin sepi pembeli. Mayoritas pedagang mengungkapkan daya beli masyarakat yang masih lesu menjadi penyebab utama sepinya pasar, karena saat ini masyarakat lebib bergantung untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Selain itu, penyebab lainnya yakni kalah saing dengan toko online, banyaknya masyarakat yang beralih ke tanaman sintesis, pandemi Covid-19, hingga ketidakpastian kondisi, terutama saat demo besar terjadi.
Halim, pedagang bunga mengatakan daya beli masyarakat menjadi penyebab utama sepinya pembeli, di mana dahulu banyak masyarakat yang berkunjung ke pasar, kini hanya segelintir orang saja.
"Memang diakui, daya beli masyarakat jadi penyebab utama, sekarang masyarakat lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan pokok, kalau bunga kan bisa nanti dibeli kalau ada uangnya, ya intinya bisa ditahan dulu lah beli bunganya," kata Halim saat ditemui CNBC Indonesia, Senin (25/8/2025).
Tak hanya itu saja, Halim mengungkapkan gejolak di masyarakat akibat ketidakpastian kondisi negara seperti adanya aksi demo juga turut mempengaruhi.
"Apalagi kalau ada demo, pihak penyelenggara acara atau yang biasa buat dekorasi, sudah pesan ke kami, tapi karena kondisi tidak kondusif, entah ada demo atau hal lainnya, mereka takut, akhirnya acara batal, alhasil beli bunga ke kita juga batal," tambahnya.
Sementara itu Roki, pedagang tanaman dedaunan hias untuk dekorasi acara, mengungkapkan selain daya beli, eksistensi toko online dan banyaknya masyarakat yang beralih ke tanaman sintesis juga membuat tokonya sepi.
"Faktor penjualan online turut mempengaruhi, kemudian banyak orang yang beralih ke tanaman sintesis juga, dan dari petani bisa dijual langsung dan lebih murah juga ngaruh," kata Roki.
![]() Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat menjadi pasar bunga terbesar di Asia Tenggara. Namun kini kondisinya jauh berbeda. (CNBC Indonesia/Chandra) |
Meski begitu, Ia masih berharap dari masyarakat luar Jabodetabek dan penyelenggara acara terutama pernikahan yang dapat membeli aneka tanaman hiasnya.
"Ya sekarang sih berharap ke EO atau penyelenggara acara seperti pernikahan ya, intinya pihak yang biasa dekorasi," terangnya.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Senin (25/8/2025) siang, tampak kondisi pasar cukup sepi dan hanya terlihat hiruk pikuk pedagang dan hanya sedikit pengunjung yang datang.
Pasar ini terbagi menjadi tiga blok yakni Blok A dan Blok B yang lebih banyak menjual aneka bunga seperti mawar, bunga matahari, bunga sedap malam, dan lain-lainnya.
Sedangkan untuk Blok C lebih banyak ditemukan bunga tabur, aneka dedaunan untuk dekorasi, dan lain-lainnya.
Pasar Bunga Rawa Belong diklaim menjadi pasar bunga terbesar di Asia Tenggara, sejak tahun 1980-an. Kini, tampaknya pasar tersebut tidak seharum dahulu.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Genjot Ekonomi RI, Ini Daftar 8 Kebijakan Terbaru Pemerintah
