Skandal Baru Konglomerat, Tipu Perbankan Rp 5,56 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Biro Investigasi Pusat (CBI) India resmi membuka kasus pidana terhadap taipan Anil Ambani. Langkah ini diambil usai State Bank of India (SBI) melaporkan dugaan penipuan yang menyebabkan kerugian hingga 29,29 miliar rupee atau setara Rp5,56 triliun.
Dalam keterangannya, CBI menyatakan telah mendaftarkan kasus tersebut dan melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi. Mantan perusahaannya Reliance Communications serta kediaman pribadi Anil Ambani termasuk yang diperiksa, Sabtu.
"Pengaduan bank akan menjalani penyelidikan menyeluruh," ujar CBI dalam pernyataannya, dikutip Reuters, Senin (25/8/2025).
SBI menuduh Anil Ambani bersama Reliance Communications menyalahgunakan fasilitas pinjaman melalui transaksi yang tidak sesuai ketentuan. Dugaan tersebut dinilai menjadi penyebab kerugian besar yang dialami bank milik negara tersebut.
Namun juru bicara Anil Ambani membantah keras tuduhan tersebut. "Ambani dengan tegas membantah semua tuduhan dan dakwaan, serta akan membela diri," ujarnya.
Ia menambahkan, pengaduan SBI sudah sangat lama. Ini terkait peristiwa yang terjadi lebih dari satu dekade lalu, saat Ambani hanya menjabat sebagai direktur non-eksekutif.
"Penting dicatat, SBI telah mencabut tuntutan terhadap lima direktur non-eksekutif lainnya. Namun, Pak Ambani justru dipilih secara selektif," tambahnya.
Nama Anil Ambani sebelumnya sempat menjadi sorotan publik pada 2018, ketika ia dituding terlibat dalam kontroversi pembelian jet tempur Rafale dari Prancis bersama Perdana Menteri Narendra Modi. Namun, Mahkamah Agung India menolak seruan investigasi atas kesepakatan tersebut, dengan alasan tidak ada bukti favoritisme komersial.
(tfa/șef)