Stok Beras di Bulog Numpuk 3,91 Juta Ton, Hasil Gabah Petani Segini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Senin, 25/08/2025 12:25 WIB
Foto: Stok beras pemerintah di gudang Bulog. (Dok. Kementan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman. Hingga 24 Agustus 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog mencapai 3,91 juta ton. Ditambah stok komersial sebesar 8.950 ton, total persediaan beras Bulog menembus 3,92 juta ton.

Kadiv Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Rini Andrida menyampaikan, persediaan tersebut sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan siap digelontorkan untuk kebutuhan masyarakat.

"Saat ini stok yang dimiliki Perum Bulog sudah mencapai 3,9 juta ton (CBP). Nah stok ini terus bergerak, karena digunakan untuk kegiatan bantuan pangan dan SPHP," kata Rini dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (25/8/2025).


Ia mengatakan, posisi stok beras yang ada kini didedikasikan sepenuhnya untuk mendukung penugasan pemerintah. "Terkait dengan posisi stok ini, posisinya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah kepada Bulog," jelasnya.

Serap 2,86 Juta Ton Setara Beras Produksi Petani

Bulog juga melaporkan capaian pengadaan gabah kering panen (GKP) sebesar 3,9 juta ton atau 75%. Dari angka tersebut, beras yang terealisasi mencapai 745.000 ton atau sekitar 25%. Secara keseluruhan, total pengadaan setara beras CBP dalam negeri tahun ini sudah mencapai 2,86 juta ton.

Sementara itu, penyaluran beras untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) baru terealisasi 70.519 ton, atau 5,35% dari target Juli-Desember 2025 yang ditetapkan sebanyak 1,31 juta ton. Artinya, masih tersisa sekitar 1,24 juta ton yang harus disalurkan Bulog hingga akhir tahun.

Rini menuturkan, capaian tersebut hampir mendekati arahan Kementerian Dalam Negeri dengan target distribusi harian 7.000 ton.

"Ini terus kami upayakan untuk optimalisasinya, karena di beberapa daerah serapan ini juga bervariasi dengan berbagai saluran pemasarannya, saluran penjualannya," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan terdapat tujuh jalur distribusi SPHP, yakni pasar rakyat, pengecer pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah, GPM bersama kementerian/lembaga, BUMN, Rumah Pangan Kita (RPK), serta ritel modern.

Selain SPHP, Bulog juga melaksanakan penyaluran bantuan pangan beras yang sudah mendekati rampung. Hingga kini realisasi penyaluran tercatat 352.641 ton atau 96,47% dari rencana 365.541 ton.

Rini menyebut penyaluran bantuan pangan beras di sejumlah daerah sudah selesai, sementara sisanya ditargetkan tuntas pada akhir Agustus ini.

"Saat ini sedang penyelesaian dokumen administrasi, karena Bapak dan Ibu di Bapanas (Badan Pangan Nasional) mengamanahkan bahwa ini harus selesai dokumen dan penyalurannya di 31 Agustus 2025, dan Insyallah Perum Bulog siap untuk menyelesaikan ini dengan GCG (Good Corporate Governance)," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bedah Sebab Stok Bulog Melimpah Tapi Harga Beras Mahal