Krisis Hantam Raksasa Eropa, Ekonomi Negara Ini Diprediksi Nyungsep
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Friedrich Merz mengakui ekonomi negaranya tengah menghadapi "krisis struktural", bukan sekadar pelemahan sementara. Ia menilai tantangan yang dihadapi ekonomi terbesar Uni Eropa itu jauh lebih berat dari perkiraan sebelumnya.
"Saya mengatakan ini juga dengan kritis terhadap diri sendiri - tugas ini lebih besar dari yang mungkin dibayangkan satu atau yang lain setahun yang lalu," ujar Merz dalam pidato di hadapan anggota Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) di Osnabrueck, Lower Saxony, Sabtu (24/8/2025).
Merz menyoroti sektor otomotif yang menjadi tulang punggung ekonomi Jerman. Produsen mobil raksasa Volkswagen mencatat penurunan laba bersih 36% pada kuartal II 2025. Sementara BMW melaporkan penurunan laba 29% pada semester I 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sebagian besar perekonomian negara tidak lagi benar-benar kompetitif," ungkap Merz. "Kualitasnya masih bagus dan para pemimpin perusahaan menyadari tantangan ini. Namun, kondisi mendasar di Jerman belum cukup baik selama dekade terakhir."
Pernyataan Merz mencerminkan kekhawatiran atas prospek ekonomi Jerman yang kian suram. IMF memproyeksikan ekonomi Jerman tidak akan mencatat pertumbuhan tahun ini, setelah negara itu mengalami resesi pada 2024.
"Jangan ada yang berilusi tentang betapa dalam dan luasnya tantangan yang kita hadapi," tegas Merz.
(tfa/tfa)