Internasional

Krisis Hantam Raksasa Eropa, Ekonomi Negara Ini Diprediksi Nyungsep

tfa, CNBC Indonesia
25 August 2025 07:25
Friedrich Merz, kandidat partai konservatif arus utama Persatuan Demokratik Kristen, tersenyum saat berbicara kepada para pendukungnya di kantor pusat partai di Berlin, Jerman, Minggu, 23 Februari 2025, setelah pemilihan nasional Jerman. (AP Photo/Markus Schreiber)
Foto: Friedrich Merz, kandidat partai konservatif arus utama Persatuan Demokratik Kristen, tersenyum saat berbicara kepada para pendukungnya di kantor pusat partai di Berlin, Jerman, Minggu, 23 Februari 2025, setelah pemilihan nasional Jerman. (AP/Markus Schreiber)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Friedrich Merz mengakui ekonomi negaranya tengah menghadapi "krisis struktural", bukan sekadar pelemahan sementara. Ia menilai tantangan yang dihadapi ekonomi terbesar Uni Eropa itu jauh lebih berat dari perkiraan sebelumnya.

"Saya mengatakan ini juga dengan kritis terhadap diri sendiri - tugas ini lebih besar dari yang mungkin dibayangkan satu atau yang lain setahun yang lalu," ujar Merz dalam pidato di hadapan anggota Partai Uni Demokratik Kristen (CDU) di Osnabrueck, Lower Saxony, Sabtu (24/8/2025).

Merz menyoroti sektor otomotif yang menjadi tulang punggung ekonomi Jerman. Produsen mobil raksasa Volkswagen mencatat penurunan laba bersih 36% pada kuartal II 2025. Sementara BMW melaporkan penurunan laba 29% pada semester I 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

"Sebagian besar perekonomian negara tidak lagi benar-benar kompetitif," ungkap Merz. "Kualitasnya masih bagus dan para pemimpin perusahaan menyadari tantangan ini. Namun, kondisi mendasar di Jerman belum cukup baik selama dekade terakhir."

Pernyataan Merz mencerminkan kekhawatiran atas prospek ekonomi Jerman yang kian suram. IMF memproyeksikan ekonomi Jerman tidak akan mencatat pertumbuhan tahun ini, setelah negara itu mengalami resesi pada 2024.

"Jangan ada yang berilusi tentang betapa dalam dan luasnya tantangan yang kita hadapi," tegas Merz.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Jerman Terancam, Inflasi Drop-Tarif Trump Pukul Industri Kunci

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular