
Potret Ngeri Banjir Bandang Gulung Permukiman, Ratusan Tewas Seketika
Distrik Buner adalah yang terdampak paling parah di Khyber Pakhtunkhwa. Lebih dari 200 orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Pemandangan rumah yang rusak usai dilanda banjir dahsyat di desa pegunungan Qadir Nagar, distrik Buner, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Kamis (21/8/2025).(REUTERS/Akhtar Soomro)

Distrik Buner adalah yang terdampak paling parah di Khyber Pakhtunkhwa, menerima lebih dari 150 mm hujan dalam waktu satu jam. Banjir bandang tersebut menewaskan lebih dari 200 orang dan peristiwa paling merusak di musim hujan ini. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Jenazah-jenazah masih dievakuasi di wilayah barat laut, sementara jumlah orang yang hilang tidak disebutkan, kata Letnan Jenderal Inam Haider Malik, kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikutip dari Reuters. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Ketika Noor Muhammad, 25 tahun, kembali dari Malaysia ke rumahnya di Distrik Buner, Pakistan, ia tidak dapat menemukan keluarganya. Dua puluh empat kerabatnya tewas dalam banjir dahsyat. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Pihak berwenang mengatakan pada hari Selasa (19 Agustus) bahwa jumlah korban tewas akibat banjir di wilayah tersebut selama lima hari terakhir telah meningkat menjadi 365 orang. Lebih dari 25.000 orang telah diselamatkan dari daerah-daerah yang dilanda banjir, dengan total 695 orang tewas di seluruh Pakistan sejak akhir Juni. Angkatan Darat dan Angkatan Udara telah bergabung dalam upaya penyelamatan. (REUTERS/Akhtar Soomro)

Banjir bandang yang dipicu oleh hujan deras di wilayah pegunungan barat laut telah menimbulkan kerusakan sejak Jumat (15/8) lalu itu menjadi periode terburuk musim hujan tahun ini, dengan para pejabat memperingatkan akan datangnya lebih banyak badai. (REUTERS/Akhtar Soomro)