Internasional

7 Relawan Tewas Tertimbun Longsor Saat Perbaiki Drainase Banjir

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 August 2025 15:35
Hujan deras yang mengguyur Provinsi Punjab, Pakistan, menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai hampir 300 orang. (Reuters TV)
Foto: Hujan deras yang mengguyur Provinsi Punjab, Pakistan, menewaskan sedikitnya 63 orang dan melukai hampir 300 orang. (Reuters TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tujuh relawan tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat tanah longsor besar yang menghantam Gilgit-Baltistan, Pakistan utara pada Senin (11/8/2025) dini hari. Para korban sedang memperbaiki saluran drainase yang rusak setelah banjir bandang, sehari sebelumnya.

Melansir The Associated Press pada Selasa (12/8/2025), tanah longsor terjadi di kota Danyor saat fajar, menimpa tim perbaikan yang dikerahkan untuk memulihkan kerusakan infrastruktur pascabanjir.

Juru bicara pemerintah daerah, Faizullah Faraq, mengatakan jenazah para korban ditemukan tim penyelamat, sementara korban luka segera dilarikan ke rumah sakit.

"Teknisi dan pekerja sudah berada di lokasi bersama alat berat untuk memperbaiki Jalan Raya Karakoram yang vital bagi lalu lintas dan perdagangan Pakistan-China," ujar Faraq.

Bencana ini terjadi sehari setelah banjir bandang yang dipicu luapan danau glasial merusak jalan raya tersebut dan memutus jalur perdagangan. Kepala polisi setempat, Hassan Ali, mengungkapkan beberapa rumah di Danyor dan sekitarnya juga rusak akibat longsor.

"Petugas tanggap darurat telah mengevakuasi warga terdampak ke lokasi aman. Bahan pangan pokok juga telah kami distribusikan," kata Ali. Ia menambahkan, luapan Sungai Hunza akibat luapan danau glasial juga menghancurkan lahan pertanian, dan pihak berwenang masih menghitung total kerugian.

Kepala Menteri Gilgit-Baltistan, Gulbar Khan, menyebut para korban sebagai "pahlawan yang mengorbankan nyawa mereka untuk masyarakat."

Gilgit-Baltistan dikenal sebagai wilayah dengan gletser indah yang memasok 75% air Pakistan. Namun, para ilmuwan memperingatkan, kenaikan suhu akibat perubahan iklim mempercepat pencairan gletser, meningkatkan risiko banjir luapan danau glasial (GLOF).

Sebuah studi terbaru World Weather Attribution mencatat curah hujan di Pakistan pada 24 Juni hingga 23 Juli meningkat 10-15% karena pemanasan global. Meski hanya menyumbang kurang dari 1% emisi gas rumah kaca dunia, Pakistan menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap cuaca ekstrem.

Sejak 26 Juni, hujan lebat dan banjir telah menewaskan lebih dari 300 orang di seluruh Pakistan. Pada 2022, banjir terparah dalam sejarah negara itu menelan lebih dari 1.700 korban jiwa dan menyebabkan kerugian hingga US$40 miliar.


(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Baru India vs Pakistan: Ledakan Baru-Penerbangan Bandara Setop

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular