Sepatu Converse Made in RI Laku Keras di AS, Ekspor Tembus Rp16 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) dan data-data manufaktur yang mencatat kontraksi, industri alas kaki-sepatu Indonesia beri kabar baik.
Sepanjang semester I tahun 2025, nilai ekspor alas kaki Indonesia mengalami pertumbuhan 13,6% secara tahunan menjadi US$3,77 miliar atau setara Rp61,58 triliun (kurs pada penutupan perdagangan hari Jumat, 22/8/2025 Rp16.335 per dolar AS).
Kinerja positif ini kembali dikonfirmasi dengan ekspor yang dilakukan oleh PT Yih Quan yang berlokasi di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Yih Quan mengekspor sepatu senilai US$100.000 ke Amerika Serikat (AS) dan US$60.000 ke Australia.
Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, nilai ekspor alas kaki RI kini menempati peringkat ke-6 dunia dengan pangsa pasar global mencapai 4%. Hal itu disampaikannya saat melakukan Pelepasan Ekspor Sepatu Converse Produksi PT Yih Quan Footwear Indonesia ke Amerika Serikat, Kamis (21/8/2025).
Kata dia, investasi perusahaan multinasional di sektor manufaktur di Indonesia masih terus tumbuh dan bertahan, meski dalam situasi global yang penuh tekanan.
"Salah satu merek besar alas kaki, yakni Nike Inc. membuktikan komitmen investasinya dengan melakukan ekspor sepatu merek Converse
yang diproduksi oleh industri alas kaki di Batang, Jawa Tengah," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (22/8/2025).
"Ekspor ini merupakan momentum yang menjadi bukti nyata kekuatan ekosistem industri alas kaki Indonesia, yang didukung oleh kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, kawasan industri Batang, asosiasi APRISINDO, dan buyer global seperti Nike," tambahnya.
Dia mengatakan, industri alas kaki Indonesia tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Tapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas, memperkuat inklusi sosial, serta menjawab tuntutan keberlanjutan pasar global.
"Di tengah tantangan tarif dan non-tarif yang dihadapi saat ini, tujuan ekspor terbesar industri alas kaki Indonesia adalah Amerika Serikat, disusul Uni Eropa, dan sejumlah negara non-tradisional yang terus berkembang," bebernya.
Menurutnya, dengan dipangkasnya tarif impor untuk sepatu/ alas kaki produksi Indonesia yang masuk Amerika Serikat, membuka peluang strategis untuk semakin memperkuat daya saing ekspor produk Indonesia. Apalagi, lanjutnya, saat ini sedang berlangsung perundingan dengan Uni Eropa dan Peru untuk membuka pasar yang lebih luas bagi sektor padat karya seperti industri alas kaki.
Ekspor Sepatu Converse
Agus memaparkan, ekspor sepatu Converse ke Amerika Serikat, seperti yang dilakukan PT Yih Quan, juga menandai keberlanjutan ekspor besar ke pasar Amerika Serikat.
Dia menjabarkan, ekspor sepatu Converse dari Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2024 lalu mencapai US$1,03 miliar atau setara Rp16,83 triliun.
"Atau hampir 50% dari total ekspor alas kaki Indonesia ke Amerika Serikat," ucapnya.
"Ekspor kali ini dilakukan oleh Nike Inc. sebagai pemegang merek yang bekerja sama dengan 50 pabrik di Indonesia, 20 di antaranya pabrik alas kaki. Tahun lalu, Nike Inc. berhasil mengekspor lebih dari 200 juta pasang sepatu Nike, Converse, dan Jordan ke pasar global (dari Indonesia)," kata Agus.
Dia menjabarkan, industri alas kaki merupakan salah satu subsektor unggulan yang besar menyediakan lapangan kerja dan menghasilkan devisa. Pada Triwulan II tahun 2025, industri kulit dan alas kaki tumbuh 8,31% (y-on-y), jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12%. Hingga Februari 2025, industri ini telah menyerap 921 ribu tenaga kerja, meningkat 35% dibandingkan tahun
sebelumnya.
Dalam catatan Kemenperin, sepanjang Januari-Agustus 2025, masuk investasi 18 perusahaan skala besar di sektor alas kaki dengan nilai Rp10 triliun, menambah kapasitas produksi sebesar 73,4 juta pasang sepatu dan hampir 250 juta pasang komponen alas kaki. Sekaligus menciptakan lebih dari 100 ribu
lapangan kerja baru.
(dce/dce)