Airlangga Pastikan UMKM RI Bakal 'Kecipratan' Manfaat IEU-CEPA

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
22 August 2025 15:30
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). (Tangkapan layar youtube Kemenkeu)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, (15/8/2025). (Tangkapan layar youtube Kemenkeu)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dapat membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia.

Pasalnya, kini produk-produk Indonesia dikenakan tarif 0% untuk ekspor ke negara-negara Uni Eropa.

"IEU-CEPA itu terkait 27 negara di IEU, dan barang Indonesia ekspor tarifnya 0. Nah, tentu ini menjadi kesempatan bagi UMKM untuk mendorong orientasi ekspor," ujar Airlangga dalam dalam acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Smesco, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Tak hanya itu, pasar ekspor di Uni Eropa sebesar US$ 20 triliun juga membuka peluang besar bagi perdagangan domestik dengan nilai pasar yang hanya sebesar $1,4 triliun.

"Sehingga pasar Eropa yang seharusnya US$20 triliun, ekonomi Indonesia US$1,4 triliun, jadi pasar Eropa 27 negara itu punya pasar yang paling besar," ujarnya.

Seperti yang diketahui, perundingan IEU-CEPA telah mencapai tahap akhir setelah negosiasi berlangsung 10 tahun. Negosiasi resmi rencana kerja sama ini dimulai resmi sejak 18 Juli 2016. Diikuti peluncuran KicK-Off Meeting pada tanggal 20-21 September 2016 di Brussels, Belgia.

Airlangga menjelaskan, kesepakatan dagang tersebut menjadi salah satu tumpuan penting bagi Indonesia di tengah ketidakpastian global dan tensi perang dagang.

"Kita tahu bahwa keadaan ekonomi dan industri tidak baik-baik saja. Kita sedang menghadapi trade war, walaupun kita alhamdulillah sudah sudah melakukan persepakatan dengan Amerika Serikat dan Indonesia juga sudah bersepakat dengan IEU-CEPA," ujarnya.

Sementara dari sisi domestik, Airlangga menjelaskan berbagai upaya seperti penambahan kuota KUR untuk mendorong pertumbuhan industri nasional serta perekonomian nasional.

"Tadi Pak menteri UMKM sudah menyampaikan bahwa Industri harus terus di dorong, dan tingkat pemanfaatan KUR harus lebih ditingkatkan. Jadi, kuotanya ditambah, sebetulnya kuotanya itu limitnya tidak terbatas.," ujarnya.

Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan dana sebesar Rp 20 triliun untuk program Kredit Investasi Padat Karya pada tahun 2025, yang bertujuan untuk menyelamatkan dan memperkuat industri padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, makanan dan minuman, furnitur, kulit, serta alas kaki.

"Kemarin bahkan kita tambahkan yang investasi jangka panjang untuk di sektor industri sampai ke Rp 20 triliun. Jadi mungkin Pak Maman bisa dorongnya industri padat karya, termasuk makanan minuman itu termasuk industri padat karya," ujarnya.

Sementara untuk tahun 2026 mendatang, Airlangga menjelaskan pemerintah akan memberikan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 300 triliun dan juga Kredit Perumahan sebesar 113 triliun.

"Dan kredit usaha rakyat adalah kredit yang diberikan tahun depan itu Rp300 triliun, dan juga ditambahkan kredit perumahan Rp113 triliun. Jadi jumlahnya meningkat besar, jadi KUR akan menjadi andalan daripada ekonomi, daripada masyarakat," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Daftar Elemen Perjanjian IEU-CEPA , UMKM Dapat Perhatian Serius!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular