
IEU-CEPA Tuntas, Mendag Ungkap Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah hampir satu dekade perundingan, Indonesia dan Uni Eropa akhirnya menyelesaikan perundingan perjanjian dagang strategis Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut kesepakatan ini sebagai peluang besar bagi ekspor nasional, terutama karena tarif impor ke Uni Eropa bisa ditekan hingga 0%.
"IEU-CEPA sudah selesai. Kemarin bersama Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah diumumkan di Brasil. Setelah hampir 10 tahun perundingan, akhirnya diselesaikan. Kita akan mendapatkan banyak akses pasar, kemudahan ekspor sampai 0% tarifnya. Sehingga ini kesempatan yang besar," ujar Budi saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Menurutnya, pasar Uni Eropa merupakan salah satu pasar terbesar dunia. Potensi ekspornya sangat terbuka lebar, mengingat saat ini total perdagangan Indonesia dengan kawasan tersebut masih tergolong kecil.
"Kalau kita lihat, impor Uni Eropa dari dunia itu sekitar US$6,6 triliun. Impor Amerika dari dunia itu sekitar US$3,4 triliun. Artinya kalau kita bisa masuk pasar Uni Eropa, yang kita sekarang total perdagangannya baru US$30 miliar dengan Uni Eropa," paparnya.
Dalam kesepakatan ini, menurut dia, sejumlah produk ekspor utama Indonesia akan mendapatkan fasilitas tarif 0%. Budi berharap hal ini akan mendorong daya saing produk Indonesia dan memperluas jangkauan pasar ke benua biru.
"Jadi kita mempunyai kesempatan yang besar karena kita telah mengusahakan produk-produk ekspor utama kita itu, untuk mendapatkan akses 0% dan sudah disetujui," kata dia.
Jika tidak ada perubahan, penandatanganan resmi perjanjian IEU-CEPA dijadwalkan pada bulan September 2025 mendatang. "Mudah-mudahan nanti bulan September, kalau tidak ada perubahan sudah bisa kita tanda tangani," pungkasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Prabowo: Indonesia-Eropa Berhasil Capai Kesepakatan IEU-CEPA