
4 Faktor Ini Bikin Bos BI Pede Rupiah Bakal Strong Lawan Dolar

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat kecenderungan rupiah akan menguat ke depannya. Hal ini, kata Perry, didasari oleh sejumlah empat faktor.
Pertama, neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang tetap sehat. Adapun, defisit NPI tercatat rendah sekitar 0,8%-1,1% per PDB. Kedua, inflasi dalam negeri yang rendah.
"Ketiga adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan tentu saja, keempat, komitmen Bank Indonesia mendukung stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI di DPR RI, Jumat (22/8/2025).
Perry pun kembali menegaskan bahwa BI akan berupaya mempertahankan stabilitas rupiah di level Rp 16.300 per dolar AS.
"Kami perkirakan rupiah pada tahun ini dan tahun depan kisarannya pada Rp 16.000 - Rp 16.500 (per dolar AS)," ujar Perry.
Dari catatan BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Agustus 2025 (hingga 19 Agustus 2025) menguat sebesar 1,29% (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2025.
Menurut BI, perkembangan nilai tukar ini didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi BI dan berlanjutnya aliran masuk modal asing, terutama ke instrumen SBN, serta meningkatnya konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Pemerintah terkait Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Viral! Tumpukan Uang Baru Rp2 M Siap Tukar, BI Beri Peringatan Tegas
