
Terancam Lengser, PM Thailand Paetongtarn Tampil Masih Bisa Senyum
PM Thailand diskors, Paetongtarn Shinawatra, bersaksi di Mahkamah Konstitusi soal dugaan pelanggaran etika usai telepon dengan Hun Sen bocor ke publik.

Perdana Menteri Thailand yang tengah diskors, Paetongtarn Shinawatra, hadir di Mahkamah Konstitusi di Bangkok, Thailand, Kamis (21/8/2025) untuk memberikan kesaksian dalam kasus etik tingkat tinggi yang menjeratnya. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Paetongtarn dituduh melanggar etika setelah percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, pada Juni lalu bocor ke publik. Saat itu, kedua negara berada di ambang konflik bersenjata. Ia kemudian menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa tujuannya adalah mencari penyelesaian damai. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Mahkamah Konstitusi dijadwalkan mengumumkan putusan pada 29 Agustus mendatang, dengan kemungkinan sanksi berupa pemecatan dari jabatannya. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Sementara itu, pada Jumat (22/8), pengadilan terpisah akan memutuskan kasus lain yang menjerat ayah Paetongtarn, Thaksin Shinawatra. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Mantan perdana menteri itu diduga menghina kerajaan Thailand dalam sebuah wawancara media tahun 2015. Tuduhan penghinaan kerajaan dianggap sebagai pelanggaran serius di Thailand dan dapat berujung hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap pelanggaran. (REUTERS/Athit Perawongmetha)