Internasional

Thailand Panas, PM Putri Thanksin Shinawarta Terancam Lengser

sef, CNBC Indonesia
26 March 2025 17:35
Perdana Menteri Terpilih Thailand Paetongtarn Shinawatra. (Pheu Thai Party/Handout via REUTERS)
Foto: Perdana Menteri Terpilih Thailand Paetongtarn Shinawatra. (Pheu Thai Party/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra selamat dari upaya pelengseran. Ia lolos dari mosi tidak percaya di parlemen Rabu (26/3/2025).

Sebelumnya, ia dituding partai-partai oposisi sebagai boneka ayahnya, mantan PM yang juga miliarder Thaksin Shinawatra. Anggota parlemen menolak mosi tidak percaya dengan 319 suara berbanding 162, dengan tujuh abstain.

"Semua suara, baik yang mendukung maupun yang menentang, akan menjadi kekuatan yang mendorong saya dan kabinet untuk terus bekerja keras bagi rakyat," tulis Paetongtarn yang berusia 38 tahun itu di Facebook, dikutip dari AFP.

Thaksin sendiri merupakan politikus paling berpengaruh di Thailand meski kontroversial. Ia kembali ke kerajaan pada tahun 2023 setelah 15 tahun mengasingkan diri.

Ia menjalani beberapa bulan dari hukuman penjara delapan tahun atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di rumah sakit polisi. Namun, dirinya kemudian diampuni oleh raja, yang memicu rumor tentang kesepakatan diam-diam untuk memperlakukannya dengan lunak.

Pria berusia 75 tahun itu tetap populer di antara jutaan warga Thailand miskin yang makmur di bawah pemerintahannya tahun 2001-2006. Tapi, ia dibenci oleh elit konservatif kerajaan yang menganggapnya korup dan manipulatif.

Paetongtarn sendiri menjadi PM tahun lalu karena jabatannya sebagai ketua koalisi yang dipimpin partai Pheu Thai, perwujudan terbaru dari gerakan politik yang didirikan oleh Thaksin, setelah petahana Srettha Thavisin disingkirkan oleh perintah pengadilan.

Sementara itu, selama debat di parlemen, seorang anggota yang vokal dari Partai Rakyat yang menjadi oposisi utama, Rangsiman Rome, bmenuduh Paetongtarn merekayasa perlakuan istimewa untuk ayahnya.

"Anda membuat kesepakatan, kesepakatan setan, untuk memberi ayah Anda kondisi yang lebih baik daripada tahanan lain," katanya di parlemen.

"Syaratnya adalah ayah Anda tidak akan dipenjara selama satu hari pun."

Paetongtarn membantah tuduhan tersebut, dengan menunjukkan bahwa ia baru menjadi PM beberapa bulan setelah ayahnya mendapat pengampunan kerajaan.

Anggota parlemen oposisi juga menuduh Paetongtarn menghindari pajak dan salah menangani kasus 40 warga Uighur yang dipulangkan ke China akhir bulan lalu. Pemulangan warga Uighur memicu kecaman internasional dan menyebabkan Washington memberlakukan larangan visa pada beberapa pejabat Thailand.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Hasil Pertemuan Prabowo & PM Thailand Anak Bungsu Thaksin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular