CNBC Indonesia Exclusive

Video: RI Mau Percepat EBT, Pertamina NRE Incar Nuklir-Geothermal

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
Sabtu, 23/08/2025 14:00 WIB
Jakarta, CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah menargetkan penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 42,5 Gigawatt dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sebagai bagian dari strategi menuju Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis memastikan dukungan penuh Pertamina NRE dalam pengembangan EBT di Tanah Air. Meski demikian terhadap sejumlah tantangan dalam pembangunan pembangkit EBT, salah satunya terkait persoalan lahan dan kondisi geografis dalam pengembangan Solar Panel yang pada akhirnya diatasi melalui pembangunan floating solar panel.

Selain itu Pertamina NRE juga mengembangkan sektor geothermal (PLTP) dengan potensi pengembangan pembangkit 3 Gigawatt serta pengembangan pembangkit gas to power di Jawa sebesar 1,8 Gigawatt. Didukung Danantara, Saat ini Pertamina NRE bekerjasama dengan PLN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Head of Agreement (HoA) pengembangan energi panas bumi untuk pembangkit listrik dengan total kapasitas mencapai 530 megawatt (MW) yang tersebar di 19 proyek 

Seperti apa strategi pengembangan EBT dari Pertamina NRE dari Solar Panel hingga pembangkit Nuklir? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 21/08/2025)