Internasional

Awas, Iran Warning Perang Baru Pecah di Arab

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
19 August 2025 15:03
Bendera Iran berkibar saat Menara Milad tertutup kabut asap menyusul meningkatnya polusi udara di Teheran, Iran, 8 Desember 2024. (Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS)
Foto: Bendera Iran (via REUTERS/Majid Asgaripour)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran memperingatkan bahwa konflik baru dengan Israel dapat meletus kapan saja. Ini menandakan peningkatan ketegangan yang dramatis beberapa bulan setelah konfrontasi mematikan selama 12 hari pada bulan Juni.

Penasihat militer senior Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei, Yahya Rahim Safavi, menekankan perlunya kesiapan penuh. Ia menyatakan perang baru dengan Israel dapat meletus kapan saja dan Iran harus kuat dan siap.

"Kita tidak berada dalam gencatan senjata; kita berada dalam tahap perang. Tidak ada protokol, peraturan, atau kesepakatan yang telah disepakati antara kita dan AS atau Israel," kata Safavi, Senin waktu setempat, dikutip dari Newsweek, Selasa (19/8/2025).

"Iran harus siap menghadapi skenario terburuk. Angkatan bersenjata dan pemerintah negara ini harus tetap sepenuhnya siap menghadapi situasi apa pun."

Peringatan Safavi menggarisbawahi rapuhnya gencatan senjata dan risiko konflik baru yang berkelanjutan. Konfrontasi pada bulan Juni menyebabkan ratusan kematian dan ribuan luka-luka, dengan serangan Israel menghantam fasilitas nuklir Iran dan pusat komando militer senior.

Amerika Serikat (AS), yang berkoordinasi dengan Israel, menargetkan tiga lokasi nuklir Iran, sementara Iran membalas dengan serangan terhadap pangkalan udara Amerika dan serangan rudal terhadap target-target Israel. Keterlibatan kedua negara menyoroti jangkauan internasional konflik ini dan implikasinya terhadap stabilitas regional dan operasi AS.

Walau begitu, pernyataannya bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa ia tidak memperkirakan akan ada serangan Israel dalam waktu dekat. Ini mencerminkan perbedaan pandangan dalam kepemimpinan Iran tentang kemungkinan munculnya kembali konflik.

"Sebagai pakar hubungan internasional, saya tidak berpendapat bahwa perang akan terjadi dalam waktu dekat," ujarnya menyatakan juga bahwa Israel bertujuan membentuk persepsi publik dengan mengisyaratkan ancaman perang.

Di sisi lain, Kepala Staf Israel Eyal Zamir telah mengeluarkan ancaman balasan seraya menegaskan kesiapannya untuk menyerang Iran lagi. "Kami siap menyerang lagi bila diperlukan," tegasnya.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pengusaha Jakarta Minta Bersiap Siaga Usai Israel Serang Iran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular